Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Dimulai Maret 2025

Proyek pembangunan flyover atau jembatan layang Sitinjau Lauik di Kota Padang, Sumatra Barat, diperkirakan bisa dimulai Maret 2025.
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Triono Junoasmono  (kedua kiri) bersama Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade (kiri) dan Direktur Utama PT Semen Padang Indrieffouny Indra (kanan) saat meninjau lokasi proyek flyover Sitinjau Lauik di Kota Padang, Sumatra Barat, Kamis (16/1/2025). Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Triono Junoasmono (kedua kiri) bersama Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade (kiri) dan Direktur Utama PT Semen Padang Indrieffouny Indra (kanan) saat meninjau lokasi proyek flyover Sitinjau Lauik di Kota Padang, Sumatra Barat, Kamis (16/1/2025). Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - PT Hutama Karya (Persero) menyampaikan proyek pembangunan flyover atau jembatan layang Sitinjau Lauik di Kota Padang, Sumatra Barat, diperkirakan bisa dimulai Maret 2025.

Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro mengatakan untuk pengerjaan flyover Sitinjau Lauik itu, Hutama Karya dipercaya oleh Kementerian PU menjadi pelaksana proyek tersebut.

“Setelah kontrak selesai, kami perkirakan Maret 2025 nanti sudah bisa dimulai pengerjaannya. Ini untuk tahap pertama ya,” katanya saat meninjau lokasi proyek Sitinjau Lauik bersama Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, Padang, Kamis (16/1/2025).

Dia menjelaskan sebelum tercapainya pada kesepakatan proyek flyover Sitinjau Lauik itu, terbilang melalui proses yang cukup panjang. Hingga akhirnya, Hutama Karya dipercaya sebagai pelaksana proyek tersebut.

“Jadi kini Hutama Karya perlu menunggu proses selanjutnya. Sembari itu, kami melakukan persiapan-persiapan di lapangan. Intinya, kami siap menunggu instruksi lebih lanjut,” tegasnya.

Koentjoro berharap untuk tahap pertama proyek flyover Sitinjau Lauik itu, bisa diselesaikan selama dua tahun. Artinya pembangunan tahap pertama bisa langsung dimanfaatkan masyarakat, sembari pengerjaan tahap dua pun dilakukan.

Di kesempatan itu, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Triono Junoasmono menjelaskan terlaksananya nanti proyek flyover Sitinjau Lauik  itu berkat skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha), seperti yang telah diperjuangkan oleh Anggota DPR RI Andre Rosiade. 

“Sebelumnya penunjukan pemenangnya telah dilakukan di November 2024. Lalu pembentukan badan usaha pelaksana juga sudah dilaksanakan di akhir Desember 2024,” jelasnya.

Dia berharap dalam waktu dekat Kementerian PU sudah bbisa menyiapkan untuk proses kontrak yang ditargetkan bisa segera kdiaksanakan. Setelah itu bisa langsung masuk ke proses konstruksi.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade memastikan bahwa proyek prestisius tersebut berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Karena memang keberadaan flyover Sitinjau Lauik sangat penting yakni sebagai solusi mengatasi rawan kecelakaan.

Dikatakannya terwujudnya proyek flyover Sitinjau Lauik ini merupakan usaha dan doa bersama, sehingga dirinya pun terus memperjuangkan agar pemerintah pusat bersedia mengucurkan dana untuk membangun flyover Sitinjau Lauik.

“Proyek ini harus kita dukung bersama, sehingga persoalan yang selama ini terjadi di Sitinjau Lauik bisa terselesaikan yakni dengan hadirnya jembatan layang,” ungkapnya.

Andre menjelaskan terkait pengerjaan flyover Sitinjau Lauik untuk tahap pertama ini akan dikerjakan sepanjang 2,7 kilometer hingga kawasan Panorama 1, dimana anggaranya hampir Rp2,8 triliun. 

Tahap pertama ini direncanakan akan membutuhkan waktu selama dua tahun, artinya flyover Sitinjau Lauik tahap pertama selesai pada 2027. 

Setelah tahap pertama, jelas Andre, akan dilanjutkan pembangunan tahap kedua yakni sepanjang lebih kurang 4 kilometer hingga kawasan Panorama 2 dengan total anggaran mencapai Rp3 triliun. 

Dikatakannya untuk pembangunan tahap kedua itu akan dilakukan pada 2027 dan diharapkan dapat menjadi solusi mengatasi permasalahan longsor yang kerap terjadi di kawasan tersebut.

“Jadi pembangunan akan dilakukan tahap demi tahap,” tegasnya.

Andre juga berharap keberadaan flyover Sitinjau Lauik itu tidak hanya sebagai infrastruktur untuk lalu lintas kendaraan saja, tapi juga bisa membangun rest area.

“Tapi jangan sampai seperti flyover Kelok Sembilan. Makanya dari sekarang perlu diwacanakan untuk membangun rest area, jadi akan ada UMKM juga,” jelasnya.

Selain itu, kendati flyover telah digunakan nantinya, bukan berarti jalur yang lama tutup, tapi masih tetap bisa digunakan oleh pengendara. “Jadi seperti apa nanti ketentuannya, akan dibahas lagi. Sekarang kami berharap pengerjaan bisa berjalan sebaik mungkin,” tutup Andre.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper