Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negara Bisa Hemat Rp100 Triliun, Zulhas: Asal Tak Impor Empat Komoditas Pangan

Zulkifli Hasan menyebut negara dapat menghemat anggaran hingga Rp100 triliun dengan tidak melakukan impor empat komoditas pangan pada tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan bersama jajaran menteri dan Pemerintah Daerah Sumsel, saat rapat koordinasi di Griya Agung, Palembang./Bisnis-Husnul
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan bersama jajaran menteri dan Pemerintah Daerah Sumsel, saat rapat koordinasi di Griya Agung, Palembang./Bisnis-Husnul

Bisnis.com, PALEMBANG – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut negara dapat menghemat anggaran hingga Rp100 triliun dengan tidak melakukan impor empat komoditas pangan pada tahun ini. 

Adapun keempat bahan pangan tersebut meliputi komoditas beras, jagung, gula dan juga garam. 

“Kalau tidak impor empat macam itu kira-kira [efisiensi] bisa mencapai 5 sampai 6 miliar dolar. Berarti kira-kira hampir Rp100 triliun, itu banyak belum yang lainnya,” ujarnya dalam kunjungan kerja ke Kota Palembang, dikutip Selasa (14/1/2025). 

Dia menegaskan bahwa penyetopan impor pada empat komoditas tersebut sesuai dengan arahan Presiden Prabowo yang saat ini getol dalam mendongkrak produksi pertanian di dalam negeri. 

Bahkan, pemerintah kini menargetkan swasembada pangan sehingga tidak bergantung pada impor dari negara lain. 

"Jadi tolong semuanya, kita harus berani dan siap tidak impor lagi. Ini harus jadi program bersama untuk mewujudkannya,” kata dia. 

Zulhas menyampaikan bahwa perhatian Presiden Prabowo saat ini sama seperti saat era kepemimpinan Presiden Soeharto dimana sektor pertanian diunggulkan dan petani memiliki kebun sendiri. 

Oleh karena itu, kata dia, saat ini adalah momentum yang tepat untuk mewujudkan swasembada pangan dan mengembalikan kejayaan pertanian di Tanah Air seperti dulu. 

“Presiden ingin kita ada pemerataan, kita berdaulat dan swasembada. Maka kita minta kepada kepala daerah untuk fokus pada pertanian,” tegasnya. 

Lebih jauh, usai meninjau panen yang berlangsung di Kabupaten Banyuasin, Zulhas mengimbau agar penyerapan hasil panen padi petani dapat diserap sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) baru yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram. 

Selain itu, menghadapi musim panen yang akan berlangsung antara Februari hingga April di Sumsel, pihaknya meminta pemerintah daerah untuk membantu dalam penyediaan gudang penampungan hasil panen padi masyarakat. 

Sehingga padi masyarakat dapat diserap oleh Bulog dengan harga yang sesuai dengan HPP. 

“Tidak mungkin dilakukan Bulog sendirian, ini adalah tugas besar yang harus dilakukan bersama,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper