Bisnis.com, PALEMBANG – Sebanyak 40 ton kopi asal Sumatra Selatan (Sumsel) dijadwalkan akan diekspor ke Malaysia melalui Pelabuhan Boom Baru, Palembang, pada 20 Januari 2025.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel dan Bangka Belitung, Arifin Susanto, menjelaskan bahwa persiapan ekspor ini masih menunggu penyelesaian sejumlah prosedur, seperti penerbitan letter of credit (LC) dan pengapalan.
“Insya Allah, semoga tidak ada halangan karena harus menunggu LC dan proses lainnya,” ujarnya, dikutip Sabtu (11/1/2025).
Arifin menambahkan, kopi Sumsel sebenarnya sudah pernah memasuki pasar global. Namun, pengiriman yang dilakukan masih belum terstruktur dalam skala besar.
Oleh karena itu, OJK bersama pemerintah daerah berkolaborasi sesuai dengan peran masing-masing, dimana pihaknya akan mendorong dari sisi akses pembiayaan kepada para petani kopi.
“Sehingga petani tidak langsung ke rentenir atau tauke, yang memanfaatkan ketidakmampuan mereka [petani] dalam akses keuangan,” jelasnya.
Baca Juga
Dia mengatakan bahwa setelah ekspor tahap perdana dengan jumlah 2 kontainer (40 ton), kemudian akan dilanjutkan pengiriman sebanyak 8 kontainer sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.
Selain itu, pemasaran kopi Sumsel di pasar internasional juga tengah menjajaki Australia sebagai negara tujuan, yang diharapkan segera tembus dalam waktu dekat.
“Negosiasi juga dengan Australia, Insya Allah akan segera gol,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Arifin mengungkapkan bahwa Sumsel merupakan penghasil kopi terbesar nasional selama hampir 15 tahun. Akan tetapi ekspor komoditas tersebut belum mampu dioptimalkan.
“Begitu ada ekspor kualitas pasti akan terjaga, harganya harus kita bentuk harga internasional,” tegasnya.
Adapun daerah dengan penghasil kopi terbaik di Sumsel diantaranya Kabupaten Empat Lawang, Lahat, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dan Kota Pagar Alam.