Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

17,2 Juta Wisatawan Datang ke Sumbar Sepanjang 2024, Terbanyak Sejak Tahun 2020

Meningkatnya kunjungan ke Sumbar sepanjang tahun 2024 itu disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari cukup intensnya event pariwisata.
Sejumlah pengunjung menikmati pemandangan sunset di Pantai Padang, Sumatra Barat, Kamis (2/1/2025). Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar mencatat sepanjang tahun 2024 jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar mencapai 17,2 juta orang dan jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan sejak tahun 2020. Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Sejumlah pengunjung menikmati pemandangan sunset di Pantai Padang, Sumatra Barat, Kamis (2/1/2025). Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar mencatat sepanjang tahun 2024 jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar mencapai 17,2 juta orang dan jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan sejak tahun 2020. Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Sumatra Barat sepanjang 2024 mencapai 17,2 juta orang dan jumlah itu menyentuh angka tertinggi sejak tahun 2020.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar Luhur Budianda mengatakan jumlah kunjungan itu mengalami peningkatan yang signifikan terhitung sejak tahun 2020, namun belum mencapai jumlah kunjungan di tahun sebelum terjadinya pandemi Covid-19 yakni dengan jumlah kunjungan mencapai 18,8 juta orang (tahun 2019).

“Target kunjungan wisatawan yang kami tetapkan di tahun 2024 sebanyak 13,5 juta orang. Alhamdulillah hingga penutupan tahun kemarin tercatat jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumbar mencapai 17,2 juta orang. Jauh dari angka target yang telah kami tetapkan itu,” kata Budi, Senin (6/1/2025).

Budi menyampaikan meningkatnya kunjungan ke Sumbar sepanjang tahun 2024 itu disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari cukup intensnya event pariwisata, dan banyaknya bermunculan destinasi wisata yang baru, serta masifnya promosi wisata yang dilakukan dinas pariwisata bersama sejumlah pihak.

“Dibukanya rute penerbangan domestik yang baru dari Padang ke sejumlah daerah di Indonesia, juga menjadi pendorong ramainya kunjungan wisatawan ke Sumbar,” ujarnya.

Dikatakannya tercapainya target itu, pada tahun 2024 ini tidak terlepas dari kerja keras bersama, mulai dari kepala daerah, Dispar, hingga melibatkan berbagai pihak.

“Jadi promosi kami gencarkan, dan kemudian destinasi wisatanya kami siapkan sebaik mungkin, evaluasi terus, supaya wisata yang ada di Sumbar benar-benar membuat kesan yang baik bagi wisatawannya,” sebut Budi.

Dia merinci, tahun 2019 jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar dari Januari-Desember 18,8 juta orang, tahun 2020 sebanyak 7,8 juta orang, lalu di tahun 2021 jumlahnya 9,6 juta orang, serta di tahun 2022 sebanyak 12,3 juta orang, lanjut di tahun 2023 jumlahnya naik menjadi 14,6 juta orang, dan terakhir di tahun 2024 menyentuh angka 17,2 juta orang.

Budi menyatakan melihat dari capaian kerja itu, diperkirakan target kunjungan wisatawan di tahun 2025 ini akan naik. Namun untuk memastikan angka pasti kenaikannya, akan dilakukan rapat lebih lanjut.

“Jadi data total kunjungan wisatawan ini juga akan kami bahas bersama lagi, seiring dan itu nantinya juga akan membahas terkait target-target kerja di tahun 2025,” tegasnya.

Alasan Wisatawan Mau Datang ke Sumbar 

Terpisah, Tim Peneliti Unand dalam penyampaian hasil penyusunan Nesparda (neraca satelit pariwisata daerah) belum lama ini, keindahan alam menjadi alasan utama wisatawan datang ke Sumbar.

Dari keterangan Edi Ariyanto, Tim Peneliti Unand menyampaikan bahwa dari sejumlah pertanyaan yang disebarkan ke 4.000 wisatawan nusantara dan 100 wisatawan mancanegara, poin tertinggi itu alasan kenapa datang ke Sumbar karena pemandangan alam yang begitu indah.

"Keindahan alam Sumbar menjadi pemikat bagi wisatawan untuk berkunjung, dan pola perilaku wisatawan ini kami lihat tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Dia menyampaikan selain soal keindahan alam di Sumbar yang menjadi daya tarik bagi wisatawan, soal kuliner dan keunikan budaya juga turut menjadi hal yang mampu memikat wisatawan, baik itu wisatawan nusantara maupun yang wisatawan mancanegara.

Namun tidak begitu banyak wisatawan yang ditemui tim peneliti itu yang menyatakan alasan datang ke Sumbar karena soal adanya event dan alasan ingin bertemu sanak saudara di Sumbar.

"Ada juga yang jawab ingin menghadiri sebuah event untuk datang ke Sumbar, tapi secara presentase sangat kecil, begitupun soal ingin bertemu sanak saudara, jug terbilang cukup kecil presentasenya," tegas Edim.

Diakuinya dari Nesparda yang dilakukan itu, tidak memetakan untuk melihat kondisi masing-masing kabupaten dan kota di Sumbar. Tapi secara umum daerah yang populer didatangi wisatawan di Sumbar itu adalah Kota Padang dan Kota Bukittinggi.

Menurutnya hal itu mungkin didasari oleh infrastruktur dan fasilitas yang lengkap di dua kota tersebut. Seperti ketersediaan hotel, transportasi yang mudah diakses, serta mempunyai beberapa destinasi dan icon wisatawan yang telah lebih dulu populer.

"Misalnya di Padang, tetap populer. Tapi hanya jadi daerah persinggahan bagi turis yang ingin ke Kepulauan Mentawai, dan itu khusus turis," tegasnya.

Dengan adanya ketertarikan keindahan pemandangan alam di Sumbar, Tim Peneliti dari Unand juga mendata soal pengeluaran wisatawan saat di Sumbar. 

Seperti untuk wisatawan nusantara yang masih penduduk Sumbar, selama satu hari di Sumbar itu nilai pengeluaran Rp2,3 juta per orang yang digunakan makan dan minum transportasi serta akomodasi.

Kemudian wisatawan nusantara di luar Sumbar itu pengeluarannya Rp3,4 juta untuk sekali berkunjung untuk transportasi makan minum dan cinderamata. Serta untuk wisatawan mancanegara Rp10,2 juta per orang.

"Jadi 50% wisatawan yang ke Sumbar ini menyatakan memang menjadikan Sumbar tujuan utamanya. Sisanya itu melakukan perjalanan ke destinasi lainnya di Indonesia terlebih dahulu, dan barulah kemudian datang ke Sumbar," ungkapnya.

Untuk itu, melihat dari kunjungan tersebut, turut memberikan dampak ekonomi bagi Sumbar dengan posisi 14,6% atau setara 7,03% nilai tambah bruto Sumbar. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper