Bisnis.com, PADANG - Debat publik perdana Pilgub 2024 di Provinsi Sumatra Barat antara paslon 01 Mahyeldi-Vasko dengan paslon 02 Epyardi Asda-Ekos yang telah dilangsungkan pada Rabu (13/11) malam tidak banyak gagasan yang muncul dari bebat tersebut.
Debat publik yang dilaksanakan dengan tema Transformasi Tata Kelola Pemerintahan, SDM, untuk kedua paslon terlihat selama debat berlangsung, memaparkan keunggulan masing-masing, dan menjelaskan sudut pandang dalam menilai pasangan saingannya.
Menurut salah seorang panelis pada debat itu, yang juga merupakan Dosen Hukum Tata Negara Unand, Khairul Fahmi debat yang telah dilangsungkan tersebut sangat minim gagasan.
Padahal dari sejumlah pertanyaan yang disampaikan ke paslon gubernur, tujuannya untuk memancing pemikiran para paslon mengutarakan argumen nya tentang visi dan misi untuk kemajuan Sumbar.
"Saya melihat debat publik perdana itu minim gagasan yang disampaikan oleh dua paslon itu. Pertanyaan yang berikan panelis, cukup banyak tidak dijawab sesuai harapan," katanya, Kamis (14/11/2024).
Dia menyampaikan sesi debat publik yang dihadirkan KPU (Komisi Pemilihan Umum) itu seharusnya bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menyakinkan pemilih atau masyarakat Sumbar, melalui argumen, ide, atau gagasan mengikuti dari visi dan misi yang telah ada di masing-masing paslon gubernur.
Dengan adanya gagasan, masyarakat bisa menyakinkan diri mereka untuk datang menggunakan hak suara di hari pemilihan 27 November 2024. Akan tetapi kondisi yang terjadi, kedua paslon malah terlihat seperti saling serang.
"Saya pun tidak bisa berkomentar lebih detail soal hasil debat publik itu, karena masih ada debat yang keduanya lagi. Namun secara umum memang minim gagasan yang muncul," tegasnya.
Khairul Fahmi berharap pada debat publik kedua nya, bisa berlangsung sesuai harapan dan tujuan dari masyarakat dan pelos. Dimana tema yang akan dibahas seputar ekonomi.
Untuk diketahui, debat publik yang diperlihatkan kedua paslon turut menjelaskan keunggulan masing-masing, dan menjelaskan sudut pandang dalam menilai pasangan saingannya. Seperti Mahyeldi-Vasko, paslon nomor urut 01, mengungkapkan pencapaian-pencapaian yang telah diraih Mahyeldi selama masa kepemimpinannya di Pemerintah Provinsi Sumbar, yang bersifat positif.
Sementara, di sisi lain, pasangan Epyardi Asda dan Ekos Albar paslon 02 menyorot hal-hal yang menurutnya tidak sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh paslon 1 sebagai pencapaian positif yang telah dilakukan selama ini. Menampik hal tersebut, paslon 01 memberi penjelasan terkait sorotan-sorotan negatif yang disampaikan paslon 02 ke pihak paslon.
Semenjak berlangsungnya debat, kedua kubu memberi klaim masing-masing, dan rencana-rencana misi yang akan dilakukan terkait dengan transformasi tata kelola pemerintahan, sumber daya manusia, ketahanan sosial, budaya, dan agama.
Debat Publik berlangsung cukup panas, namun tetap kondusif, berkat kolaborasi berbagai elemen dalam persiapan digelarnya Debat Publik ini, juga berkat pengamanan yang dilakukan maksimal, yang juga melibatkan Polda Sumbar.
Ketua KPU Sumbar Surya Efitrimen yang membuka resmi kegiatan tersebut, merupakan ruang pada masyarakat untuk mengenal lebih dalam lagi visi, misi, dan program dari masing-masing paslon.
"Debat ini juga sarana edukasi politik dan penyidikan pemilih bagi masyarakat, sehingga pemilih bisa membuat pilihan yang cerdas dan bertanggungjawab," sebut Surya.
Ketua juga berpesan, debat publik ini jangan hanya dijadikan ajan penyampaian gagasan atau adu argumentasi semata, melainkan juga dijadikan ruang dialog yanh konstruktif.
"Wujud dari spirit demokrasi kita, yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan dan sportifitas. Selain itu, juga bisa jadi refrensi penting bagi pemilih saat pemilihan," sebutnya.