Bisnis.com, BATAM - Pertumbuhan ekspor di Kepulauan Riau (Kepri) di Desember 2023 tumbuh 44,19% dibanding November 2023.
Tren positif tersebut didorong oleh peningkatan ekspor migas dan nonmigas yang tumbuh positif di penghujung tahun. Namun untuk total ekspor kumulatif, sedikit mengalami penurunan.
"Ekspor migas Desember 2023 sebesar US$524,86 juta atau naik 143,52% dari November 2023. Sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$1.380,86 juta atau naik 24,84% dari November 2023," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri Darwis Sitorus, Rabu (7/2/2023).
Darwis kemudian menjelaskan bahwa ekspor nonmigas terbesar sepanjang 2023, yakni golongan barang mesin/peralatan listrik sebesar US$7.513,69 juta, dengan peranannya terhadap ekspor nonmigas sebesar 51,03%.
Sepanjang Januari-Desember 2023, total ekspor kumulatif Kepri sedikit mengalamai penurunan dibanding 2022 sebesar 3,03%, yaitu dari US$19.549,53 juta menjadi US$18.957,28 juta. Penurunan tersebut disebabkan turunnya ekspor kumulatif sektor nonmigas sebesar 4,29%.
"Selama Januari-Desember 2023, Singapura menjadi negara tujuan ekspor terbesar hingga mencapai US$6.994,84 juta, dengan peranannya sebesar 36,90%," jelasnya.
Baca Juga
Selain Singapura, negara tujuan ekspor Kepri di 2023 yakni Amerika Serikat sebesar US$3.508,10 juta. Lalu Tiongkok sebesar US$992,25 juta, Jepang sebesar US$557,62 juta, dan Qatar sebesar US$531,20 juta.
Sementara itu selain golongan mesin dan peralatan listrik, produk ekspor nonmigas Kepri terbesar di 2023, yakni mesin-mesin/pesawat mekanik dengan nilai ekspor sebesar US$1.642,45 juta, benda-benda dari besi dan baja dengan nilai ekspor sebesar US$956,40 juta, kapal laut dengan nilai ekspor sebesar US$829,10 juta, dan minyak dan lemak hewan/nabati dengan nilai ekspor sebesar US$736,17 juta.(K65)