Bisnis.com, BATAM - Kinerja industri perbankan di Kepulauan Riau (Kepri) tetap terjaga dengan tingkat intermediasi yang positif di penghujung 2023 kemarin.
Pada posisi Oktober 2023, pertumbuhan aset bank umum di Kepri tumbuh sebesar 16,83% (ytd), dan secara year on year (yoy) tercatat tumbuh 23,49% menjadi Rp 123,90 triliun.
"Pertumbuhan aset bank umum di Kepri melampaui pertumbuhan aset bank umum secara nasional yaitu sebesar 4,91% (yoy)," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kepri Rony Ukurta Barus, Rabu (7/2/2024) di Kantor OJK Kepri.
Kinerja perbankan di Kepri dapat dilihat dari tingkat penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 7,88% (yoy) menjadi Rp48,96 triliun, atau meningkat dari Oktober 2022 sebesar Rp45,39 triliun. Lalu Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami tumbuh positif sebesar 15,66% (yoy) menjadi Rp84,65 triliun, atau meningkat dari Oktober 2022 sebesar Rp73,19 triliun.
"Pertumbuhan penyaluran kredit dan DPK di Kepri pada posisi Oktober 2023 juga tumbuh di atas pertumbuhan nasional yang mencapai 8,99% dan 3,43%," imbuhnya.
Sementara itu, aset Bank Perkreditan Rakyat/Syariah (BPR/BPRS) di Kepri tercatat tumbuh 19,13% menjadi Rp9,94 triliun. Pertumbuhan aset BPR/S tersebut ditopang dari pertumbuhan kredit sebesar 21,10%, menjadi Rp7,45 triliun, dan pertumbuhan DPK sebesar 29,49% menjadi Rp7,97 triliun.
Baca Juga
Namun demikian dari tingkat risiko kredit, Non Performing Loan (NPL) perbankan atau kredit macet, baik bank umum maupun BPR/S di Kepri pada posisi Oktober 2023 masih berada dalam ambang batas.
"Terkait hal tersebut, OJK Kepri secara intensif akan melakukan pemantauan untuk memastikan perbaikan kredit macet di Kepri," pungkasnya.(K65)