Bisnis.com, PADANG - Randang Minang yang menjadi unit usaha Koperasi IKABOGA Padang, Sumatra Barat, belum lama ini menjalin kerja sama dengan eksportir asal Singapura PT Sindocorp International terkait ekspor Randang Padang.
Ketua Koperasi IKABOGA Padang, Ida Nursanti, mengatakan, setelah dilakukannya tanda tangan kerja sama antara IKABOGA dengan PT Sindocorp yang merupakan eksportir asal Singapura, kini pihaknya menyatakan siap untuk mengisi pasar internasional.
"Kalau sejauh ini kita masih menunggu hasil sampel yang kita berikan, untuk memastikan apakah randang yang diproduksi oleh IKABOGA aman di eskpor atau tidak. Tapi dari sisi kami di IKABOGA berkeyakinan, randang IKABOGA sudah sangat aman diekspor, kan kita sudah ada label halal dan izin kesehatan lainnya," katanya yang ditemui di rumah produksi di Pasar Raya Padang Blok III Lantai 3, Selasa (19/1/2021).
Menurutnya dalam kerja sama itu, pihak PT Sindocorp menyebutkan bahwa bila 6 bulan ekspor tidak terealisasi, maka IKABOGA harus mengurungkan niat untuk bisa mengirimkan rendangnya ke pasar internasional.
Dikatakannya IKABOGA sendiri tidak begitu pasti negara mana yang menjadi tujuan ekspor, mengingat ekspor dilakukan langsung oleh PT Sindorcorp. Tapi dari pembicaraan sebelumnya, ada 7 negara yang menjadi tujuan ekspor, seperti di negara-negara Timur Tengah.
"Kita itu sifatnya bukan mengirim langsung, tapi ada yang menampung produksi rendang kami ini. Jadi bila ada permintaan untuk rendang, maka pihak eksportir mintanya ke IKABOGA," sebutnya.
Di IKABOGA pun menyatakan siap dan sangat dengan senang hati bila pesanan dari luar negeri itu. Apalagi sesuai dengan permintaan eksportir bahwa Randang Padang yang diekspor bukan dalam bentuk basah, tapi dalam kondisi beku atau frozen.
Karena sesuai dengan isi perjanjian kerjasama dengan PT Sindocorp itu, bila ada pesanan yang masuk, pihak IKABOGA harus menyelesaikannya dalam waktu 14 hari. Bagi IKABOGA, waktu itu terbilang cukup, bila pesanan tidak dalam jumlah yang membludak.
"Kalau masih di bawah 1 ton, kita masih bisa selesaikan pesanan dalam waktu 14 hari. Tapi kalau lebih dari itu, tentu kami minta perpanjang waktu. Karena untuk memasak randang ini waktunya cukup lama," jelasnya.
Namun, bagi IKABOGA adanya kerjasama dengan PT Sindocorp itu adalah sebuah peluang yang bagus. Karena selama ini pangsa pasar dari Randang Padang masih sebatas ke daerah Jakarta.
"Kalau untuk pesanan dari dalam daerah di Sumbar, memang sudah banyak. Kalau ke Jakarta juga banyak. Nah untuk ekspor ini, baru kali ini kita punya peluang," ungkap Ida.
Sementara itu, Pendiri Koperasi IKABOGA Padang, Harti Ningsih, menambahkan untuk memproduksi randang itu, dilakukan dengan mengedepankan kebersihan.
Mulai dari sebelum masuk ke dapur, pakaian ibu-ibu yang bertugas memasaknya, hingga alat-alat yang digunakannya tersebut, benar-benar bersih.
"Bukan karena mau di ekspor kita menerapkan protap kebersihan itu. Tapi ini sudah ketentuan yang harus kita ikuti, menjadi rumah produksi randang," tegasnya.
Ibu-ibu yang memasak di ruang dapur itu, dilengkapi dengan masker, penutup kepala, serta menggunakan sarung tangan. Begitu juga soal alas kaki, tidak menggunakan alas kaki atau sandal dari rumah, tapi ada sandal khusus yang disediakan untuk masuk ke ruang dapur.
Begitu juga ketika hendak dilakukan pengemasan, proses yang dilakukan juga mengedepan kebersihan. Artinya, Randang Padang yang diproduksi oleh IKABOGA dijamin kebersihannya.
"Soal rasa, tidak diragukan lagi, Randang Padang produksi IKABOGA jelas enak. Karena ibu-ibu yang masak terbilang lanjut usia. Jadi ibu-ibu lanjut usia ini sangat berpengalaman dalam masak randang," ujar dia.
Harti menyebutkan untuk harga kemasan Randang Padang IKABOGA yang selama ini dipasarkan secara lokal, untuk berat randang 1 kilogramnya itu Rp280.000, atau dengan berat kemasan untuk 1/4 dijual dengan harga Rp70.000.
Penjualan Masa Pandemi 2020
Dia juga menyinggung soal penjualan Randang Padang IKABOGA selama pandemi 2020. Diakui Harti bahwa dikatakan tidak ada penjualan apapun selama pandemi itu, dan juga tidak memproduksi randang.
"Mengingat yang masak adalah ibu-ibu lansia, kita khawatir fisik lansia rentan terpapar Covid-19. Jadi selama pandemi penjualan randang benar-benar jatuh," jelasnya.
Namun disaat jelang penutupan tahun 2020 kemarin, IKABOGA pun berangsur membaik dan pesanan pun mulai datang, rumah produksi pun kembali jalan.
Kerja sama IKABOGA Padang dengan PT Sindocorp International
Sebelumnya pimpinan PT Sindocorp International Indonesia Israfil Al-Zill Osman mengatakan dengan adanya kerja sama itu, akan dapat membantu produk-produk UMKM Kota Padang ke negara tempat tujuan, yang sudah lama menjadi mitra PT Sindocorp.
Dia menjelaskan sesuai kesepakatan utama, pihaknya menginginkan produk yang diekspor itu pemiliknya adalah seorang muslim.
Perusahaan ini telah memiliki cabang dan berkantor di berbagai negara. Seperti di Singapura, Malaysia, Filipina, Turki, Mesir, dan Tunisia.
Tak lama lagi perusahaan ini juga mengembangkan diri di Inggris, Thailand, serta beberapa negara lain. (k56).