Bisnis.com, MEDAN—Operator telekomunikasi bersaing untuk memperkuat jaringan di daerah wisata di Sumatra Utara seiring dengan upaya Pemerintah untuk mendatangkan 500.000 kunjungan wisatawan mancanegara pertahun.
Regional Head Northern Sumatra Smartfren, Jefry Batubara mengatakan pihaknya melakukan pemadatan jaringan di lokasi dengan penggunaan data tertinggi. Selain itu, wilayah pariwisata seperti Sibolga, Danau Toba dan Berastagi.
Berdasarkan hasil pengukuran Open Signal pada Desember 2018, di Medan, kecepatan pengunduhan 4G di jaringan Smartfren sebesar 2,11 Mbps; Tri 3,56 Mbps; Indosat 5,14 Mbps; Telkomsel 10,7 Mbps dan XL 6,59 Mbps.
Sementara itu, dari sisi kecepatan pengunggahan Smartfren sebesar 5,83 Mbps; Tri 3,78 Mbps; Indosat 9,3 Mbps; Telkomsel 18,67 Mbps dan XL 8,08 Mbps.
Adapun, dari sisi ketersediaan jaringan 4G, ketersediaan jaringan Tri berada di angka 87,66%; Indosat 76,08%; Smartfren 95,85%; Telkomsel 83,71% dan XL 87,5%.
"Yang baru di-expand itu di Sibolga dan Padangsidimpuan. Bukan di tingkat kota, kecamatan lagi tapi di kelurahan," katanya.
Baca Juga
Manager Corporate Communication Area 1 Telkomsel, Hadi Sucipto mengatakan lokasi wisata juga menjadi prioritas perusahaan untuk menggelar jaringan.
Lokasi seperti Kepulauan Natuna, Pulau Mentawai, Kepulauan Nias, Danau Toba dan Pulau Belitung menjadi sasaran utama menyediakan base transceiver station (BTS) baru.
Dari sisi jumlah pelanggan, terdapat 15,7 juta pelanggan di Sumatra bagian utara dengan 4,2 juta di antaranya berada di Medan.
"Lokasi ini merupakan bagian dari sejumlah destinasi wisata program Wonderful Indonesia yang dicanangkan oleh pemerintah," katanya.
Corporate Communication XL Axiata Region West, Aldi Desmet mengatakan daerah wisata pun menjadi priroritas perusahaan untuk menambah jaringan 4G baru.
Adapun, menurutnya, jaringan yang berkualitas di daerah wisata tak hanya bermanfaat bagi wisatawan. Melainkan, bagi pelaku usaha dan Pemerintah dalam melakukan promosi.
“Di area wisata, pelanggan baik wisatawan juga warga dan Pemerintah Daerah memerlukan koneksi internet cepat untuk sekadar menggunakan media sosial maupun untuk promosi wisata,” katanya.