Bisnis.com, SIJUNJUNG – Pengusaha tenun Songket Unggan dari Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat, Indrayeni, per bulan mampu memproduksi hingga 200 helai kain dan songket dengan rupa-rupa motif atau corak.
"Dalam waktu satu bulan, kami memproduksi lebih kurang 200 helai songket dari berbagai jenis," kata Indrayeni di Sijunjung, Jumat (30/11/2018).
Dia menyebutkan produksi tersebut 25 persen songket penuh motif, 25 persen semi songket. dan 50 persen lainnya adalah songket yang akan digunakan sebagai bahan pakaian.
Dalam proses produksi, dia melibatkan setidaknya 55 orang penenun dari beberapa nagari seperti Nagari Unggan, Silantai, Sumpur Kudus, dan Sumpur Kudus Selatan.
Dia mengutarakan beberapa penenun adalah laki-laki yang menjadi tahanan dalam lembaga pemasyarakatan di daerah setempat. Mereka sebelumnya dibina untuk mengenal dan kemudian memiliki keahlian menenun.
Harga songket-songket tersebut beragam. Menurut Indrayeni. Songket penuh motif mulai dari Rp1,5 juta hingga Rp4,5 juta.
Sementara untuk semi songket dihargai mulai dari Rp500 ribu hingga Rp2 juta rupiah dan songket yang akan digunakan sebagai bahan baju dijual dengan harga mulai dari Rp350 ribu hingga Rp1,7 juta rupiah.
"Harga Rp1,7 juta untuk bahan sutra, harga Rp800 untuk bahan semi sutra, Rp350.000 untuk bahan jenis polyester, dan Rp350.000 dan untuk bahan katun seharga Rp400.000," ujarnya.