Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Sumsel Naik hingga 8,51% sepanjang Semester I/2025

Ekspor Sumsel naik 8,51% di semester I/2025, didorong oleh nonmigas. Ekspor ke China tertinggi, meski Juni turun 25,81% dibanding tahun lalu.
Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas. / Bisnis-Arief Hermawan P
Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas. / Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com,  PALEMBANG — Perkembangan nilai ekspor di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) sepanjang semester I/2025 mengalami pertumbuhan yang positif.  

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Moh Wahyu Yulianto menerangkan ekspor Sumsel naik sebesar 8,51% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.   

“Secara kumulatif Januari hingga Juni tahun ini ekspor Sumsel mencapai  US$3.197,51 juta atau naik dibanding tahun sebelumnya,” katanya, dikutip pada Senin (4/8/2025). 

Dia menjelaskan bahwa tren peningkatan ekspor Sumsel itu didorong oleh aktivitas ekspor nonmigas yang mencapai US$3.006,92 juta atau tumbuh 11,05%. 

Adapun, rincian ekspor dari setiap sektor nonmigas di antaranya pertanian, kehutanan dan perikanan yang tercatat US$48,33 juta atau naik 103,11% dan industri pengolahan yang naik 20,30% dengan nilai US$1.750,43 juta. 

“Namun untuk sektor pertambangannya mengalami penurunan 1,67% dan nilainya mencapai US$1.208,16 juta,” katanya.

Secara lebih rinci untuk perkembangan ekspor dari komoditas nonmigas unggulan di Sumsel tercatat batu bara mengalami kontraksi sebesar 1,67%. Di lain sisi untuk komoditas karet dan barang dari karet mengalami peningkatan 25,69%, serta komoditas pulp dari kayu yang juga meningkat 10,41%. 

Namun begitu, imbuhnya, ekspor Sumsel pada bulan Juni tercatat US$464,33 juta atau mengalami penurunan sebesar 25,81% dibandingkan periode yang sama tahun 2024.  

“Penurunan itu disebabkan oleh merosotnya ekspor nonmigas maupun migas,” tutur Wahyu. 

Berdasarkan negara tujuan, ekspor tertinggi Sumsel dilakukan ke China yang mencapai US$1.206,00 juta dengan komoditas utama mencakup pulp dari kayu, batubara dan lignit, serta karet dan barang dari karet. 

Kemudian, disusul negara lain yakni India US$318,49 juta dan ekspor nonmigas ke Vietnam US$251,09 juta. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro