Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Ekspor Sumbar Naik 25,75% hingga Semester I/2025, Dominan ke India

Nilai ekspor asal Sumatra Barat periode Januari–Juni 2025 naik 25,75% dibanding periode yang sama 2024 yaitu dari US$1.016,90 juta menjadi US$1.278,75 juta.
Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor asal Provinsi Sumatra Barat periode Januari–Juni 2025 naik 25,75% dibanding periode yang sama tahun 2024 yaitu dari US$1.016,90 juta menjadi US$1.278,75 juta.

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan ada 10 komoditas Sumbar dengan nilai ekspor terbesar Januari–Juni 2025 itu, dimana sebagian besar komoditas mengalami peningkatan nilai ekspor dibandingkan Januari–Juni 2024 dengan peningkatan tertinggi pada golongan berbagai produk kimia (HS38) US$42,17 juta atau naik 59,26%. 

“Ekspor selama semester I/2025 itu sebagian besar dimuat di pelabuhan muat yang ada di Sumbar dengan nilai sebesar US$1.191,87 juta,” katanya dikutip dari data resmi BPS, Jumat (1/8/2025).

Dia menyampaikan untuk ekspor asal Sumbar melalui pelabuhan muat tiu, memiliki kinerja yang bagus yakni mengalami peningkatan sebesar 22,91% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Adapun 10 komoditas ekspor yang memiliki nilai terbesar itu, mulai dari lemak dan minyak hewan/nabati, karet dan barang dari kare, berbagai produk kimia, bahan-bahan nabati, garam, belerang, kapur, sari bahan samak dan celup, kopi, teh, rempah-rempah, ampas atau sisa industri makanan, serta ada juga ekspor minyak atsiri, kosmetik, wangi-wangian, dan ada buah-buahan.

“Jadi selama Januari–Juni 2025 itu, ekspor dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) tersebut memberikan kontribusi 99,86% terhadap total ekspor. Dari sisi pertumbuhan, ekspor sepuluh golongan barang tersebut naik 25,95% terhadap periode yang sama tahun 2024,” jelasnya.

Sugeng menyampaikan komoditas yang paling banyak diekspor pada golongan lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) selama Januari–Juni 2025, salah satunya CPO atau minyak sawit. 

Kemudian untuk ekspor asal Sumbar ini dikirim ke beberapa negara tujuan. Pada Januari–Juni 2025, India merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar yaitu sebesar US$397,77 juta atau 31,11%, diikuti oleh Pakistan US$295,00 juta atau 23,07%, dan Bangladesh US$97,92 juta atau 7,66%. 

“Komoditas utama yang ekspor ke India ini adalah komoditas CPO,” sebutnya.

Dikatakannya selama Januari–Juni 2025, ekspor Sumbar menurut sektor industri pengolahan meningkat 26,71% dibanding Januari–Juni 2024 yang disumbang oleh meningkatnya ekspor minyak kelapa sawit. 

Kemudian untuk ekspor produk pertambangan turun 84,44% yang disebabkan oleh turunnya ekspor bahan bakar mineral, sedangkan ekspor hasil pertanian juga meningkat 9,61% yang disumbang oleh meningkatnya ekspor buah-buahan. 

Selanjutnya untuk Ekspor produk industri pengolahan untuk Juni 2025 dibanding Juni 2024 juga tercatat turun 10,44%, sama dengan ekspor produk pertambangan juga turun 90,13%. Sedangkan ekspor produk pertanian naik 235,56% dibandingkan dengan Juni 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro