Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumbar Inflasi 2,19% pada Juli 2025, Emas Perhiasan hingga Mobil Jadi Penyebab

Perkembangan harga berbagai komoditas di Provinsi Sumatra Barat pada Juli 2025 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan harga berbagai komoditas di Provinsi Sumatra Barat pada Juli 2025 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. 

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan berdasarkan hasil pemantauan BPS di 4 kabupaten dan kota, pada Juli 2025 terjadi inflasi yoy sebesar 2,19% atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,76 pada Juli 2024 menjadi 109,10 pada Juli 2025. 

“Penyebab inflasi 2,19% ini adanya komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi yoy pada Juli 2025 ini, yakni emas perhiasan, mobil, hingga kopi bubuk,” katanya, dikutip dari data BPS Sumbar, Jumat (1/8/2025).

Sedangkan dari 4 kabupaten dan kota di Sumbar yang dipantau BPS, ujar Sugeng, semua wilayah mengalami inflasi yoy, dan inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Pasaman Barat sebesar 2,57% dengan IHK sebesar 109,94 dan terendah terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 1,85%dengan IHK sebesar 108,50. 

Kemudian untuk Kabupaten Dharmasraya mengalami inflasi sebesar 2,09% dengan IHK sebesar 110,08 dan Kota Padang mengalami inflasi sebesar 2,14% dengan IHK sebesar 108,78. 

“Empat daerah yang menjadi pemantauan BPS, memang semuanya mengalami inflasi,” tegasnya.

Selain itu bila dilihat secara mtm, inflasi Sumbar pada bulan Juli 2025 sebesar 0,64%, dan inflasi ytd sebesar 2,06%. Inflasi mtm ini, komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi, mulai dari komoditas bawang merah, cabai merah, jengkol, daging ayam ras, santan segar, hingga gula pasir. 

“Untuk komoditas bawang merah, kami memantau terjadi kenaikan yang cukup signifikan pada Juli 2025 itu. Termasuk untuk santan segar, dimana sampai saat ini harga santan masih tinggi, dan sementara kebutuhan pun terus tinggi,” jelasnya.

Terkait kenaikan harga bawang merah ini, salah seorang pedagang di Padang, Andi menyampaikan bahwa harga bawang merah kecil saat ini mencapai Rp30.000 per kilogram, dan untuk bawang merah medium Rp33.000 per kilogram.

Menurutnya bila dibandingkan pada kondisi normal, harga bawang merah untuk ukurang kecil itu Rp10.000 per kilogram dan ukuran medium Rp15.000 hingga Rp20.000 per kilogram. Oleh karena itu, kenaikan komoditas bawang merah mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

“Hampir satu bulan ini harga bawang merah memang lagi naik. Biasanya cabai merah yang naik, tapi sekarang harga bawang merah yang malah naik. Kalau cabai merah stabil Rp25.000 per kilogram,” ujarnya.

Meski harga bawang merah mengalami kenaikan, kata Andi, penjualan tetap stabil, karena memang bawang merah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat di Padang. Tidak hanya kebutuhan rumah tangga, tapi juga untuk kebutuhan restoran hingga rumah makan.

“Saya tidak mengetahui pasti penyebab harga bawang merah ini naik. Karena harga yang kami terima dari agen itu, memang lagi tinggi pula,” sebutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro