Bisnis.com, PADANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Barat menyatakan bahwa sejumlah titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang ada di Kabupaten Solok telah berhasil dipadamkan.
Juru Bicara BPBD Sumbar Ilham Wahab mengatakan pemadaman api di sejumlah titik karhutla itu berhasil dilakukan setelah turunnya hujan selama tiga hari berturut-berturut, dan hal ini membuat titik karhutla pun dinyatakan telah dipadamkan.
“Kami melakukan operasi modifikasi cuaca serta adanya doa-doa dari masyarakat, alhamdulillah hujan pun turun. Api padam, dan lahan gambut yang sebelum kering, sekarang kondisi lembab, jadi potensi terjadi karhutla kembali sangat kecil peluangnya,” katanya, Senin (28/7/2025).
Dia menyebutkan hujan mulai turun diketahui sejak Jumat, (25/7) mulai dari intensitas ringan hingga lebat. Kemudian untuk modifikasi cuaca dilakukan di Kabupaten Solok dan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Menurutnya modifikasi cuaca itu juga memberikan harapan kepada petani yang sudah lama mengalami kekeringan dan berdampak pada hasil pertanian. Pasalnya, setelah tiga hari berturut-turut modifikasi cuaca dilaksanakan, beberapa daerah di Sumbar telah diguyur hujan.
Artinya dengan telah turunnya hujan, karhutla di daerah Kabupaten Solok bisa ditangani lebih cepat. Semua titik karhutla di daerah Kabupaten Solok dan sekitarnya sudah padam semua, sebab hingga saat ini tidak ada lagi informasi adanya titik api.
Tinggal Satu Titik Karhutla
Sementara di Lima Puluh Kota, sejumlah daerahnya juga diguyur hujan, mulai dari ringan hingga lebat. Hal ini sangat membantu memadamkan api dan meminimalisir meluasnya karhutla. Kendati demikian, pada Minggu (27/7/2025) kemarin di daerah ini masih ditemukan titik api dan terjadinya Karhutla di Kecamatan Kapur IX.
“Sesuai informasi memang masih ada terjadi kebakaran, yaitu di Kapur IX, karena sejak dilakukan modifikasi cuaca di daerah itu tidak turun hujan, karena mungkin awan pemicu tidak ada, jadi kalau tidak ada awan pemicu modifikasi cuaca tidak bisa dilaksanakan di sana,” jelasnya.
Ilham juga mengimbau agar semua masyarakat di daerah manapun agar tidak melakukan pembukaan atau pembersihan lahan dengan cara membakar. Selain itu, juga diimbau lebih hati-hati dan waspada terhadap aktivitas yang bisa memicu terjadinya Karhutla.
“Kami berharap kepada masyarakat jangan melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan, karena daerah kita masih berpotensi musim kemarau hingga September nanti,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi BMKG hasil pemetaan distribusi curah hujan dari 85 pos hujan dan alotama, secara umum terjadi hujan di wilayah Sumatera Barat dengan kategori ringan hingga lebat.
Beberapa wilayah yang mengalami hujan dengan kategori Ringan yaitu Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, Agam, sebagian besar Solok Selatan, Dharmasraya, Solok, Kota Padang, Sijunjung, Tanah Datar, sebagian kecil Lima Puluh Kota, Pasaman dan Pasaman Barat.
Hujan dengan kategori sedang yaitu terjadi pada sebagian kecil wilayah di Kabupaten Solok, Solok Selatan, Dharmasraya, Sijunjung, Kota Padang, Padang pariaman, sebagian besar Lima Puluh Kota, Pasaman dan Pasaman Barat.
Hujan dengan kategori lebat terjadi di wilayah Lembang Jaya (Kabupaten Solok), Lubuk Sikarah dan Tanjung Harapan (Kota Solok), Bonjol (Kabupaten Pasaman) dan Luhak (Lima puluh Kota). Lalu curah hujan tertinggi atau sangat lebat terdapat di pos hujan Luhak, Kabupten Lima Puluh Kota.