Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Per Mei 2025, Penyaluran Kredit Perbankan di Kaltim Tumbuh 16,39%

Sektor perbankan di Kalimantan Timur masih memainkan peran dengan baik dalam menyokong pembiayaan ekonomi.
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Sektor perbankan di Kalimantan Timur masih memainkan peran dengan baik dalam menyokong pembiayaan ekonomi. 

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Parjiman menyatakan perbankan yang berlokasi di Benua Etam mencatat pertumbuhan kredit sebesar 16,39% secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai Rp100,41 triliun per Mei 2025.

"Per Mei 2025, perbankan di Kalimantan Timur masih menunjukkan peran aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi regional," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (11/7/2025).

Menariknya, kredit berdasarkan lokasi proyek yang ada di Kaltim justru mengalami penurunan tipis 0,06% yoy menjadi Rp183,47 triliun. Artinya, pola pembiayaan bergeser atau lebih fokus pada aktivitas bisnis lokal ketimbang proyek-proyek berskala besar.

Sementara itu, terdapat tantangan yang menghadang dari sisi pendanaan. Parjiman menyebutkan dana pihak ketiga (DPK) mengalami kontraksi 2,82% yoy atau turun menjadi Rp160,24 triliun. 

Dampak domino dari penurunan ini berimbas pada total aset perbankan yang menyusut 1,66% menjadi Rp177,39 triliun.

Pria yang akrab disapa Jimmy ini mengungkapkan, sektor konsumtif, khususnya pinjaman multiguna, hadir paling besar dengan kontribusi 20,80% dari total kredit lokasi bank atau setara Rp20,89 triliun.

Posisi kedua ditempati sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan nilai Rp15,68 triliun, disusul sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp14,11 triliun. 

Namun, kondisi kontras terjadi pada kredit yang diklasifikasikan berdasarkan lokasi proyek. 

Sektor pertanian, perburuan dan kehutanan justru menjadi yang terdepan dengan kontribusi 18,06% atau Rp33,13 triliun.  Kemudian, sektor pertambangan dan penggalian Rp32,85 triliun, serta sektor konsumtif Rp21,62 triliun.

Jimmy menuturkan, kredit investasi menunjukkan performa terbaik dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) terendah dari perspektif manajemen risiko. 

Berdasarkan lokasi bank, NPL kredit investasi hanya 0,63% atau Rp0,27 triliun, sedangkan berdasarkan lokasi proyek tercatat 0,49% atau Rp0,42 triliun.

"Perbankan di Kalimantan Timur terus berupaya untuk meningkatkan manajemen risiko yang dimiliki," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper