Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Riau Deflasi 0,22% di Juni 2025, Cabai Merah dan Ayam Ras Jadi Penyumbang Utama

Pada Juni 2025, Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 0,22% secara month to month (m-to-m), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,35
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PEKANBARU — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat pada Juni 2025, Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 0,22% secara month to month (m-to-m), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,35. Deflasi ini terjadi karena adanya penurunan harga pada sejumlah komoditas pangan yang signifikan.

Inflasi terendah terjadi di Kabupaten Kampar sebesar 0,57% dengan IHK sebesar 108,88 dan tertinggi terjadi di Tembilahan sebesar 2,19% dengan IHK sebesar 108,47,” ujar Kepala BPS Riau Asep Riyadi, Selasa (1/7/2025).

Asep menjelaskan, deflasi m-to-m pada bulan Juni disebabkan oleh penurunan harga pada dua kelompok pengeluaran utama, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau yang turun sebesar 0,87%, serta kelompok pakaian dan alas kaki yang turun sebesar 0,10%.

Beberapa komoditas utama yang memberi andil terhadap deflasi antara lain cabai merah (0,28%), daging ayam ras (0,4%), bawang putih (0,3%), ayam hidup (0,2%), telur ayam ras (0,2%), dan ikan nila (0,1%).

Namun, di sisi lain, terdapat sejumlah kelompok yang mengalami inflasi seperti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,43%, kelompok transportasi sebesar 0,23%, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,4%.

Inflasi juga tercatat pada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,4%, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,2%, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,1%.

"Secara year to date (y-to-d), Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 1,28%, sementara secara year on year (y-on-y), inflasi tercatat sebesar 0,98%," lanjut Asep.

BPS Provinsi Riau akan terus memantau pergerakan harga di seluruh kabupaten/kota di Riau, khususnya pada komoditas yang memiliki pengaruh besar terhadap inflasi dan daya beli masyarakat.

“Pemerintah daerah diharapkan dapat menjaga stabilitas harga, terutama pada sektor-sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap inflasi, agar daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah tantangan ekonomi saat ini,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper