Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Kuartal 1/2025, Toba Surimi Masih Cuan, Tetapi Dibayangi Tarif Dagang

Gindra menyebut lebih dari 50% pangsa pasar produk mereka adalah Amerika.
toba surimi, crab
toba surimi, crab

Bisnis.com, MEDAN – PT Toba Surimi Industries Tbk. (CRAB) mengaku memperoleh keuntungan di kuartal I/ 2025 akibat penundaan pemberlakuan tarif dagang oleh Donald Trump pada April lalu.

Direktur Utama Toba Surimi Industries Gindra Tardy mengatakan, hal itu lantaran pembeli di Amerika khawatir produk dari perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan hasil laut ini terimbas tarif dagang tersebut sehingga mereka mempercepat pembelian. Gindra menyebut lebih dari 50% pangsa pasar produk mereka adalah Amerika.

“Yang mendorong kinerja kami di kuartal satu kemarin, karena buyer mengkhawatirkan penerapan tarif tahap kedua (32%) sehingga mereka berbondong-bondong melakukan pembelian sebelum tarif baru itu diberlakukan,” kata Gindra kepada Bisnis, Rabu (25/6/2025).

Naiknya permintaan dari buyer ini berdampak pada kenaikan harga jual produk. Hal ini yang memicu peningkatan pendapatan CRAB di kuartal I/2025 menjadi Rp169,8 miliar dibanding kuartal sebelumnya Rp153,1 miliar.

Gindra pun berharap pemerintah mempercepat penyelesaian perjanjian CEPA (comprehensive economic partnership agreement) dengan Uni Eropa agar peluang ekspor ke salah satu pangsa pasar Toba Surimi Industries ini semakin meningkat.

Sebagaimana dikutip dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pemerintah Indonesia sebelumnya meminta Uni Eropa memberi preferensi serupa dengan negara mitra lain untuk produk ekspor dari Indonesia, termasuk ekspor produk perikanan.

Uni Eropa pun disebut bersedia membuka lebih banyak akses pasar produk unggulan dari Indonesia, termasuk ikan kaleng (terutama tuna). Uni Eropa sendiri selama ini menjadi pasar terbesar kedua produk Toba Surimi Industries setelah Amerika, dengan pangsa 30%.

“Tarif masuk untuk produk unggulan Vietnam ke Eropa saat ini 0%. Mempercepat penyelesaian CEPA menurut saya penting agar kita tidak kalah saing dengan Vietnam. Saya berharap nanti tarif ekspor komoditas kita bisa menjadi 0%,” jelasnya.

Terkait kinerja Toba Surimi Industries pada tahun 2024, perusahaan mencatatkan penurunan tipis atas penjualan neto tahunan dari Rp598,12 miliar menjadi Rp589,8 miliar.

Kendati, peningkatan efisiensi dan optimalisasi portofolio produk telah berdampak positif terhadap profitabilitas yang tercermin dari laba bersih sebelum pajak sebesar Rp37,56 miliar, naik 64,54% dibandingkan tahun 2023. Sedangkan laba bruto dan laba operasi masing-masing mencapai Rp88,77 miliar dan Rp43,19 miliar.

Di sisi lain, emiten asal Sumatra Utara berkode CRAB ini juga membagikan dividen total Rp3,90 miliar kepada pemegang saham pada tahun 2024.

(240)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper