Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Sumbar Didominasi Singapura dan Malaysia pada Triwulan I/2025

Nilai impor untuk wilayah Sumatra Barat (Sumbar) mengalami kenaikan dibanding triwulan sebelumnya.
Suasana bongkar muat di Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatra Barat./Bisnis - Noli H.
Suasana bongkar muat di Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatra Barat./Bisnis - Noli H.

Bisnis.com, PADANG - Bank Indonesia mencatat impor luar negeri terkontraksi sebesar 31,02% yoy dibandingkan periode sebelumnya 21,06% yoyo sejalan dengan menurunnya nilai impor migas maupun non migas.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar M. Abdul Majid mengatakan kinerja impor migas pada triwulan I/2025 tercatat mengalami kontraksi sebesar 42,06% yoy lebih dalam dibandingkan triwulan IV/2024 yang kontraksi 1,29% yoy.

“Penurunan impor migas disebabkan oleh penurunan harga minyak global sehingga mengoreksi nilai impor Bahan Bakar Mineral (BBM) pada triwulan laporan,” katanya dikutip dari data Laporan Perekonomian Provinsi Sumbar, Senin (23/6/2025).

Dia menyebutkan kondisi tersebut Sama halnya dengan migas, kinerja impor nonmigas juga turun sebesar -19,33% yoy, dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh positif 35,06% yoy.

Menurutnya hal ini disebabkan oleh menurunnya impor barang konsumsi terutama produk serealia seperti beras, disebabkan kebutuhan beras dapat dipenuhi dari pasokan domestik sejalan dengan periode panen raya padi. 

Namun demikian, kinerja impor komoditas barang modal seperti mesin untuk kebutuhan produksi mencatatkan pertumbuhan yang tinggi sebesar 181,97% yoy pada triwulan I 2025, dibandingkan periode sebelumnya sebesar 38,82% yoy. 

“Nilai impor pupuk juga tumbuh signifikan sebesar 94,67% yoy, dibandingkan triwulan sebelumnya -18,08% yoy sejalan dengan kebutuhan pupuk yang meningkat di tengah target percepatan produksi tanaman pangan dan hortikultura dalam rangka memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri,” jelasnya.

Kemudian impor Sumbar pada triwulan I/2025 berasal dari Singapura mencapai 36,20%, diikuti oleh Malaysia 23,94, dan Brazil 20,42% yoy. Impor asal Singapura dan Malaysia terutama berupa impor migas yaitu bahan bakar mineral. 

Sementara, impor asal Brasil didominasi oleh impor non migas. Adapun pangsa impor non migas diantaranya limbah industri makanan yang mencapai hingga 54,17% dari total impor non migas Sumbar, didominasi oleh bahan kebutuhan pakan ternak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper