Bisnis.com, DHARMASRAYA - Pendistribusian seragam gratis bagi pelajar di Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatra Barat, pada tahun ajaran 2025 akan dilakukan secara ketat.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya, Bobby P. Riza mengatakan kebijakan penyesuaian pemberian bantuan seragam sekolah gratis pada tahun ini tidak dilatarbelakangi oleh efisiensi anggaran.
Tapi kebijakan tersebut merupakan upaya memastikan bantuan benar-benar tepat sasaran dan menyentuh keluarga yang layak mendapatkannya.
"Kami luruskan bahwa kebijakan pembagian seragam gratis hanya kepada keluarga kurang mampu bukan karena penghematan anggaran, melainkan sebagai penyempurnaan program sebelumnya,” katanya, dalam keterangan resmi, Rabu (18/6/2025).
Dia menjelaskan prinsip subsidi adalah membantu yang tidak mampu, sehingga anggaran yang sebelumnya dialokasikan untuk keluarga mampu kini direalokasikan untuk prioritas di sektor pendidikan yang lebih berdampak.
Bobby mengungkapkan bahwa dari hasil evaluasi tahun-tahun sebelumnya, masih banyak ditemukan kasus bantuan seragam tidak sepenuhnya tepat sasaran, dan bahkan ada ditemukannya bantuan seragam gratis turut diterima oleh pelajar yang dikategorikan mampu.
Baca Juga
Sementara di sisi lain, masih terdapat banyak sekolah yang membutuhkan renovasi serta penambahan fasilitas penunjang pendidikan seperti laboratorium komputer, alat peraga pembelajaran, dan peningkatan kompetensi guru dan siswa.
“Jadi pada tahun 2025 ini, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya mengambil pendekatan baru yang lebih selektif dan berbasis data,” tegasnya.
Dikatakannya untuk proses verifikasi penerima bantuan akan dilakukan secara berlapis, dimulai dari rekomendasi kepala sekolah, dicocokkan dengan data dari Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, serta masukan dari Tim Dasawisma dan TP-PKK. Bahkan, tim khusus juga diturunkan ke lapangan untuk melakukan pengecekan langsung ke rumah calon penerima.
“Kami berharap dengan sistem baru ini, bantuan seragam gratis benar-benar diterima oleh anak-anak dari keluarga tidak mampu yang sangat membutuhkan," ucap dia.
Kemudian Bobby juga memastikan bahwa pelajar yang berhak tetap akan menerima bantuan seragam. Sedangkan untuk sisa anggaran yang sebelumnya dialokasikan untuk keluarga mampu, kini diarahkan untuk renovasi sekolah.
Menurutnya pada perubahan anggaran tahun ini, direncanakan akan ada lebih banyak sekolah yang direhabilitasi, meningkat dari jumlah sebelumnya.
"Hasil realokasi anggaran tersebut juga kami gunakan untuk menambah fasilitas pendidikan seperti MCK, laboratorium komputer, dan alat peraga,” ungkapnya.
Di sisi lain, Pemkab Dharmasraya juga fokus pada peningkatan kualitas pendidikan melalui pelatihan guru dan pemberian beasiswa ekstrakurikuler melalui kemitraan dengan lembaga pendidikan ternama, khususnya di bidang sains, matematika, teknologi, bahasa, dan jasmani
Tak hanya itu, kata Bobby, anggaran juga disiapkan untuk beasiswa bagi siswa tidak mampu dan berprestasi, serta penghargaan untuk guru dan pelajar yang menunjukkan kinerja dan prestasi luar biasa.
Dia berpendapat perubahan pendekatan ini dilakukan agar kebijakan anggaran pendidikan memberikan dampak nyata, terukur, dan berkelanjutan, serta yang terpenting bukanlah jumlah seragam yang dibagikan, tetapi bagaimana anggaran publik digunakan secara efektif demi peningkatan kualitas pendidikan dan pembangunan manusia di Dharmasraya.
"Kami ingin mengubah pola lama, karena pola lama itu ada yang kurang tepat. Jadi untuk pola yang sekarang, semoga benar-benar sesuai harapan,"kata dia.
Oleh karena itu, dengan mengarahkan anggaran ke rehabilitasi sekolah, peningkatan kompetensi guru, pemberian beasiswa, dan tetap mempertahankan bantuan bagi yang benar-benar membutuhkan, Bobby yakin akan tercipta sistem pendidikan yang lebih adil dan berdampak luas terhadap pengentasan kemiskinan dan peningkatan SDM.