Bisnis.com, PEKANBARU – Provinsi Riau mencatat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 0,98% pada Mei 2025 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 108,59.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Asep Riyadi mengatakan inflasi tahunan tertinggi tercatat di Kota Tembilahan sebesar 2,35% dengan IHK 108,68. Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Kabupaten Kampar, yakni 0,32% dengan IHK 109,38.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga pada delapan kelompok pengeluaran,” ungkapnya, Selasa (3/6/2025).
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan tertinggi yaitu perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 10,42%.
Disusul oleh kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,27%, kelompok kesehatan (1,65%), kelompok pendidikan (1,17%), kelompok pakaian dan alas kaki (1,05%).
Kemudian kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga (0,82%), kelompok transportasi (0,72%), serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya (0,29%).
Baca Juga
Sementara itu, tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi. Yaitu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,13%, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,27%, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,15%.
Secara bulanan (month to month), Riau justru mengalami deflasi sebesar 0,78% pada Mei 2025. Sedangkan secara year to date (y-to-d), inflasi tercatat sebesar 1,50%.
“Pergerakan ini menunjukkan adanya dinamika harga yang cukup signifikan, terutama di sektor jasa dan kebutuhan pribadi,” pungkasnya.