Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi Batam Rp8,61 Triliun sepanjang Kuartal I/2025

Pada periode kuartal I/2025 realisasi investasi di Batam mencapai Rp8,61 triliun.
Pemandangan Kota Batam yang saat ini masih terus dibangun Pemko dan BP Batam/Bisnis-Rifki S. Lubis
Pemandangan Kota Batam yang saat ini masih terus dibangun Pemko dan BP Batam/Bisnis-Rifki S. Lubis

Bisnis.com, BATAM - Sepanjang kuartal I/2025 Batam menarik realisasi investasi sebesar Rp8,61 triliun atau setara dengan US$491,8 juta jika memperhitungkan kurs Jisdor pada Senin (26/5/2025).

Plt Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol Badan Pengusahaan (BP) Batam Ariastuty Sirait mengatakan nilai Rp8,61 triliun tersebut baru 14,4% dari target BP Batam tahun ini sebesar Rp60 triliun.

"Sementara itu untuk target kota Batam sendiri, nilai Rp8,61 triliun baru 23,3% dari target 2025 sebesar Rp36,9 triliun," katanya di Batam, Senin (26/5/2025).

Nilai investasi kuartal I/2025 tersebut terbagi atas realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp5,9 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp2,7 triliun.

"Pertumbuhan realisasi investasi PMA sebesar 2,9%, sedangkan PMDN meningkat drastis sebesar 58,5% dari triwulan sebelumnya," katanya lagi.

Mengenai sektor penyumbang investasi, maka saat ini sektor jasa lainnya menempati peringkat pertama dengan kontribusi Rp2,2 triliun dari 564 proyek.

Selanjutnya industri manufaktur yang terdiri dari mesin, elektronik, instrumen, kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam berkontribusi sebesar Rp1,5 triliun dari 276 proyek.

Kemudian industri properti, yang terdiri dari perumahan, kawasan industri dan perkantoran, yang berkontribusi sebesar Rp729 miliar dari 339 proyek. Lalu ada sektor perdagangan dan reparasi dengan kontribusi realisasi investasi sebesar Rp710 miliar dari 1.655 proyek.

Dan terakhir ada industri kimia dan farmasi dengan capaian realisasi investasi Rp658 miliar dari 74 proyek. "Untuk negara penyumbang realisasi investasi terbesar masih ditempati Singapura dengan US$220 juta," ungkapnya. Selanjutnya Malaysia (US$40 juta), China (US$27 juta), Taiwan (US$22 juta) dan Hongkong (US$15 juta).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper