Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

51% Warga Riau Gantungkan Hidup dari Sawit, Ekonomi Daerah Tergantung Harga TBS

Lebih dari separuh masyarakat Riau—yakni 51,2% atau sekitar 3,45 juta jiwa—tercatat menggantungkan hidupnya pada kelapa sawit.
Kumpulan buah sawit yang telah lepas dari tandan sebelum dikirim ke pabrik kelapa sawit PT Sahabat Mewah dan Makmur, Belitung Timur, Rabu (28/8/2024). / Bisnis-Annasa Rizki Kamalina
Kumpulan buah sawit yang telah lepas dari tandan sebelum dikirim ke pabrik kelapa sawit PT Sahabat Mewah dan Makmur, Belitung Timur, Rabu (28/8/2024). / Bisnis-Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, PEKANBARU – Sektor perkebunan kelapa sawit terbukti menjadi pilar utama ekonomi Provinsi Riau. Lebih dari separuh masyarakat Riau—yakni 51,2% atau sekitar 3,45 juta jiwa—tercatat menggantungkan hidupnya pada sektor ini. 

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Syahrial Abdi menyampaikan hal ini dalam agenda Andalas Forum V yang digelar Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Pekanbaru.

“Berdasarkan data kami, sebanyak 861.760 kepala keluarga (KK) di Riau berprofesi sebagai petani sawit. Jika kita kalikan dengan rata-rata empat jiwa per keluarga, maka lebih dari 3,4 juta warga terlibat langsung dalam mata rantai industri kelapa sawit,” ungkapnya, Kamis (22/5/2025).

Dia menjelaskan, luas perkebunan sawit di Riau saat ini mencapai 3,3 juta hektare. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,7 juta hektare dikelola oleh petani swadaya atau rakyat, sedangkan 1,6 juta hektare dikelola oleh perusahaan perkebunan skala besar.

Menurutnya hingga kini Riau menyumbang 20% dari total produksi sawit nasional. Angka ini disebut sebagai kontribusi nyata yang tak bisa diabaikan. Pihaknya yakin, dalam tiga tahun ke depan, tren konsumsi minyak sawit global juga akan terus meningkat.

Syahrial kemudian menyoroti eratnya kaitan antara harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dengan perekonomian daerah di Provinsi Riau. Dia menyebut harga TBS menjadi indikator utama dalam menyusun proyeksi pendapatan daerah.

“Lima sumber utama pajak daerah Riau sangat tergantung pada harga sawit. Ketika harga tinggi, showroom mobil seperti Pajero dan Fortuner di Riau bisa kosong—ini bukti bahwa daya beli petani sawit naik signifikan,” jelasnya.

Kondisi ini juga menjadi perhatian khusus dalam kajian ekonomi bersama Bank Indonesia, karena fluktuasi harga sawit memberi pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional.

“Karena itu, perhatian terhadap stabilitas harga dan dukungan kebijakan untuk petani sawit menjadi sangat penting, bukan hanya bagi pendapatan daerah, tapi juga untuk menjaga kesejahteraan jutaan masyarakat,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper