PHR Resmikan Upgraded Pematang Substation, Dorong Produksi Energi

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) meresmikan New Pematang Substation, sebuah infrastruktur gardu listrik
Foto: General Manager PHR Zona Rokan, Andre Wijanarko didampingi Kepala Departemen Operasi SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Sebastian Julius dan jajaran saat memotong pita secara simbolis diresmikannya New Pematang Substation.
Foto: General Manager PHR Zona Rokan, Andre Wijanarko didampingi Kepala Departemen Operasi SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Sebastian Julius dan jajaran saat memotong pita secara simbolis diresmikannya New Pematang Substation.

Bisnis.com, DURI - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) meresmikan New Pematang Substation, sebuah infrastruktur gardu listrik yang menjadi denyut nadi dalam memompa energi bagi operasional migas di Zona Rokan, Kamis (13/3/2025). Zona Rokan, bagian integral dari wilayah operasional Regional Sumatera, memiliki peran penting bagi produksi migas nasional.

Di bawah Subholding Upstream Pertamina, PHR terus berupaya mengoptimalkan kinerja blok migas ini. Peresmian Upgraded Pematang Substation menjadi penanda komitmen tersebut, sekaligus bukti nyata pembangunan infrastruktur pasca alih kelola yang signifikan.

"Substation ini bukan sekadar gardu listrik, namun adalah jantung yang memompa energi bagi operasional migas Zona Rokan. Kehadirannya krusial untuk mendukung peningkatan produksi dan menjaga kelancaran operasional migas di wilayah ini,” ujar General Manager Zona Rokan, Andre Wijanarko dalam peresmian tersebut.

Proyek ini merupakan bagian dari program Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL) Tahap-1 di Zona Rokan pasca alihkelola. OPLL Tahap-1, yang mencakup 17 lapangan yakni Petani, Bekasap, Pematang, Bangko, Petapahan, Benar, Balam South, Kotabatak, Menggala North, Puncak, Ubi, Balam SE, Pager, Minas, Sintong, Kopar, dan Tilan bertujuan mendongkrak produksi hingga tahun 2032 melalui pengeboran sumur-sumur produksi baru.

Andre menjelaskan, Lapangan Pematang sendiri, sebagai salah satu fokus utama OPLL Tahap-1, membutuhkan kapasitas listrik yang lebih besar untuk mengoperasikan sumur-sumur produksi baru.

“Inilah yang melatarbelakangi pembangunan Substation Pematang. Proyek ini bukan proyek instan. Dimulai dengan kajian pre-FEED pada kuartal ketiga 2021, prosesnya berlanjut ke tahap inisiasi, seleksi, persetujuan Final Investment Decision (FID), hingga akhirnya dieksekusi dan diserahterimakan pada kuartal pertama 2025,” kata Andre.

PHR Resmikan Upgraded Pematang Substation, Dorong Produksi Energi

Investasi yang ditanamkan dalam Substation Pematang bukanlah sekadar angka. Melainkan investasi untuk masa depan energi Indonesia. Dengan kapasitas yang ditingkatkan, substation ini akan menjamin pasokan listrik yang stabil dan andal bagi operasional Zona Rokan, khususnya di Lapangan Pematang. Hal ini krusial untuk menjaga keberlanjutan produksi migas, yang pada akhirnya berkontribusi pada ketahanan energi nasional.

"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan substation ini, baik internal perusahaan maupun eksternal. Kami berharap Substation Pematang dapat beroperasi dengan baik dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi ketahanan energi,” tutur Andre Wijanarko.

Sementara, Kepala Departemen Operasi SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Sebastian Julius menyampaikan apresiasinya terhadap PHR Zona Rokan dalam upaya peningkatan cadangan migas nasional, menurutnya salah satu aspek yang melatarbelakangi pembangunan substation ini adalah untuk mendukung masifnya pengeboran.

“Sehingga ini berefek untuk suplai tenaga listrik dan mendukung ketahanan energi. Kami yakin keberhasilan peresmian substation ini juga tak terlepas komitmen kolaborasi dan sinergi PHR dengan seluruh stakeholder,” tuturnya.

Pembangunan substation ini bukanlah pekerjaan sederhana. Ruang lingkup proyek Pematang Power Sistem Upgrade meliputi pengadaan dan pemasangan dua unit power transformer 14MVA, tiga unit Gas Circuit Breakers 115kV, dan lima unit Vacuum Circuit Breakers 13,8kV. Tak hanya itu, proyek ini juga mencakup instalasi saluran transmisi 115kV sepanjang 700 meter dan saluran distribusi 13,8kV sepanjang 2.000 meter, serta pembangunan gedung Electrical Control baru.

Peresmian Substation Pematang bukan sekadar seremonial. Ini menjadi simbol komitmen PHR dalam menjaga denyut energi bagi negeri. Di tengah tantangan transisi energi global, investasi pada infrastruktur krusial seperti ini menjadi langkah penting untuk memastikan ketersediaan energi yang andal dan berkelanjutan bagi Indonesia. Di jantung Rokan, setrum baru telah mengalir, membawa harapan bagi masa depan energi Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper