Aliyah & Afyan: Dari Riau ke Jakarta, Meraih Mimpi dengan Beasiswa

Memulai perjalanan sebagai mahasiswa perantauan merupakan pengalaman yang penuh tantangan
Foto: Aliyah Nova Az-Zahra Nasution (ketiga dari kanan) bersama rekan-rekannya sesama penerima Program Beasiswa Prestasi Pertamina Hulu Rokan (PHR)
Foto: Aliyah Nova Az-Zahra Nasution (ketiga dari kanan) bersama rekan-rekannya sesama penerima Program Beasiswa Prestasi Pertamina Hulu Rokan (PHR)

Bisnis.com, JAKARTA - Memulai perjalanan sebagai mahasiswa perantauan merupakan pengalaman yang penuh tantangan. Dua mahasiswa penerima beasiswa Program Beasiswa Prestasi Pertamina Hulu Rokan (PHR) asal Riau, Aliyah Nova dan Muhammad Afyan paham betul bagaimana rasanya menghadapi perubahan besar dalam hidup mereka. Perjalanan penuh upaya adaptasi, tantangan akademik, dan pencapaian prestasi dalam berbagai kegiatan ditempuhnya.

Memasuki masa perkuliahan pada tahun 2023, Aliyah Nova Az-Zahra Nasution sebagai mahasiswa Hubungan Internasional tidak semudah yang dibayangkan orang. Beberapa mungkin hanya melihat ‘enaknya’ saja, terlebih dapat beasiswa penuh menempuh kuliah di ibukota. Suasana baru yang jauh berbeda dari kampung halamannya.

Namun Bagi Aliyah, perpindahan dari Pekanbaru, Riau, ke Jakarta bukan hanya tentang lingkungan baru, tetapi juga perbedaan budaya dan sistem pembelajaran. Berasal dari latar belakang pendidikan bidang sain dan teknologi saintek saat SMU, kini ia mendalami ilmu sosial, yang pada awalnya memberi tekanan dalam proses belajar. Namun, berkat dukungan orang tua dan teman-teman penerima Beasiswa PHR, ia berhasil melewati masa sulit tersebut.

Setiap hari saya menelpon orang tua, itu yang membantu saya tetap semangat. Teman-teman dari program beasiswa juga menjadi penyemangat dalam proses adaptasi,” ujarnya.

Tak hanya fokus pada akademik, Aliyah juga aktif mengikuti berbagai kegiatan kampus. Ia bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara dan menjadi bagian dari tim penyelenggara Konser Orkestra dan Paduan Suara "Love in Harmony", yang akan berlangsung pada 12 Juli mendatang. Sebagai Wakil Ketua Pelaksana, ia bertanggung jawab atas kelancaran acara, sekaligus menjadi salah satu penampil kuartet dalam konser tersebut.

Selain itu, ia juga memiliki pengalaman sebagai Master of Ceremony (MC) dalam berbagai acara universitas serta kegiatan protokoler mahasiswa. Dunia debat juga menjadi bagian dari perjalanannya, di mana ia terpilih mewakili Universitas Pertamina dalam kompetisi National University Debating Championship (NUDC), yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan. Bersama dua rekannya, ia akan menghadapi tahap regional di Jakarta sebelum melaju ke tingkat nasional.

Latihan sudah berjalan satu bulan dengan frekuensi dua kali seminggu. Lawan-lawan kami sangat kuat, jadi kami harus berusaha lebih keras lagi untuk lolos ke tahap berikutnya,” kata Aliyah dengan penuh semangat.

Namun, kesibukan itu tidak membuat prestasi akademik Aliyah menurun. Sejumlah cara ia lakukan, diantaranya dengan cara perbanyak membaca dan komunikasi intens dengan dosen serta teman-teman. Dukungan dosen di program Hubungan Internasional menjadi faktor penting, di mana mereka memberikan fleksibilitas dan bantuan materi saat ia harus menjalani kegiatan di luar kampus.

Saya pernah ketinggalan beberapa mata kuliah, tetapi tetap bisa mengejar karena dosen sangat membantu dalam memberikan materi tambahan,” ungkapnya.

Aliyah & Afyan: Dari Riau ke Jakarta, Meraih Mimpi dengan Beasiswa

foto: Aliyah Nova Az-Zahra Nasution saat berada di ruang perpustakaan kampus Universitas Pertamina

Mengasah Insting Manajemen

Kesibukan aktivitas non akademik nyatanya mampu mengasah penerima beasiswa dalam hal kemampuan manajerial. Hal ini dirasakan Muhammad Afyan, mahasiswa Teknik Perminyakan Angkatan 2023. “Insting manajemen saya dalam meneglola program itu semakin terasah,” ungkapnya.

Afyan juga cukup aktif diluar kegiatan akademik di kampus. Antara lain, sebagai Project Leader Desa Energi Berdikari (DEB) Universitas Pertamina yang dinamai Biosaka-1. Program ini bertujuan untuk menyediakan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) bagi masyarakat pedesaan di Indonesia, dengan beberapa universitas, termasuk Universitas Pertamina dengan membangun sebuah alat pengolah limbah tahu/tempe yang diubah menjadi energi biogas.

Tujuannya, mendukung pengolahan limbah pabrik yang dikelola masyarakat menjadi EBT yang ramah lingkungan. Di sisi lain, program ini juga terdapat pengabdian kepada masyarakat desa yang bertujuan untuk mensosialisasikan energi baru terbarukan dan pentingnya menjaga bumi.

Kami membangun Kerjasama antara masyarakat desa dengan kami sebagai pendatang. Tentu dengan menginspirasi orang, mengajak mahasiswa agar mencintai bumi kita,” ungkap Afyan.

Layaknya Aliyah, meski sibuk Afyan juga mampu mengimbangi dengan prestasi akademik. Ia mampu menjaga IPK rata-rata selama 3 semester yaitu 3.80. Hal itu terwujud, karena ia menerapkan skala prioritas dengan mendahulukan urusan akademik dalam setiap kegiatannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper