Bisnis.com, PEKANBARU – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Riau mengambil langkah proaktif dengan berbagai upaya strategis guna membantu pemerintah dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sekretaris Apkasindo Riau Djono Albar Burhan mengungkapkan bahwa asosiasi ini telah aktif dalam pencegahan Karhutla selama enam tahun terakhir. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan mengedarkan surat imbauan ke 11 kabupaten/kota di Provinsi Riau sebagai bentuk sosialisasi dini kepada petani.
“Kami juga melakukan imbauan terhadap aktivitas yang berpotensi menyebabkan kebakaran, seperti memasang plang larangan merokok di dalam kawasan gambut,” ujarnya, Kamis (27/2/2025).
Menurut dia, kesadaran petani sawit di Riau dalam pencegahan Karhutla semakin meningkat. Hal ini terlihat dari kesiapan mereka dalam membuat embung atau kantung air sebagai langkah antisipasi menghadapi musim kemarau.
Saat ini seluruh petani sawit yang tergabung dalam Apkasindo telah diarahkan untuk membangun embung dengan ukuran minimal 4x4 meter. Embung ini dapat dimanfaatkan oleh tim pemadam kebakaran dalam menangani titik api di lahan perkebunan.
Selain itu, pihaknya juga mendorong petani untuk melaporkan potensi kebakaran kepada asosiasi, yang selanjutnya akan diteruskan kepada Bhabinkamtibmas dan pemerintah daerah agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat.
Baca Juga
Djono menambahkan petani sawit kini lebih memilih metode pembukaan lahan dengan alat berat ketimbang membakar, karena metode pembakaran justru merugikan dalam jangka panjang.
“Pembakaran lahan merusak unsur hara tanah, sementara jika dibuka dengan alat berat, meskipun biayanya lebih tinggi, manfaatnya bisa dirasakan hingga 25 tahun ke depan,” katanya.
Adapun Apkasindo berkomitmen untuk terus mengingatkan petani dan tim satgas yang telah dibentuk agar tetap aktif dalam pencegahan karhutla. Djono berharap langkah-langkah ini dapat membantu menekan angka kebakaran hutan dan lahan di Riau pada 2025.
