Bisnis.com, PADANG - Bank Indonesia menyatakan inflasi Sumbar 1,24 yoy pada Januari 2025 ini masih terbilang kondusif tetapi perlu diwaspadai di saat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar M. Abdul Majid Ikram mengatakan selain inflasi yoy, jika melihat secara umum, laju inflasi mtm 0,03% masih kondusif bahkan di bawah perkiraan pihak Bank Indonesia.
“Awalnya kami menduga komoditas-komoditas naik tinggi, tapi beberapa masih terjaga,” katanya, Senin (3/2/2025).
Majid menyatakan kondisi inflasi pada Januari 2025 merupakan gambaran belum adanya andil dari pelaksanaan program MBG, karena sampai saat ini program MBG belum terlaksana serentak di Sumbar, dan masih bersifat ujicoba di Kota Pariaman dan Kabupaten Pesisir Selatan.
“Yang akan kami pantau terus nanti saat program MBG di Sumbar dilakukan serentak. Ini akan menaikkan demand bahan pangan khususnya beras,” ujarnya.
Dikatakannya bila program MBG terlaksana, kebutuhan bahan pangan akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, kepada pemerintah daerah, jangan terlena dalam pelaksanaan program MBG saja, tapi perlu memastikan ketersediaan pangan di masing-masing daerah, sehingga tidak terjadi kelangkaan kebutuhan pangan nantinya.
Baca Juga
“Sekarang Sumbar inflasi. Jadi jangan sampai program MBG malah membuat kondisi inflasi di Sumbar tidak kondusif. Pastikan ketersediaan pangan, itu kuncinya,” tegas dia.
Menurutnya pemerintah daerah harus gerak cepat memastikan segala halnya. Pastikan ketersediaan pangannya, jangan sampai berpikir hanya fokus agar program MBG berjalan baik, tapi tidak mengkaji soal ketersediaan pangannya di masing-masing daerah.
“Risikonya inflasi, ujung-ujungnya perekonomian Sumbar jadi terganggu,” ungkapnya.
Majid melihat Program MBG merupakan hal yang sangat baik dijalankan, untuk itu penting memastikan ketersediaan pangannya, sehingga dalam pelaksanaannya berjalan baik, dan seluruh siswa bisa menikmati MBG dengan baik.