Bisnis.com, JAKARTA - Calon Gubernur Sumatera Utara Nomor Urut 2, Edy Rahmayadi, mengkritik pengadaan bus listrik di Kota Medan yang dilakukan di bawah kepemimpinan Bobby Nasution.
Awalnya Edy menjelaskan bahwa ia mengetahui bahwa terdapat 9 bus listrik di Medan. Penyerahan bus listrik dari Jakarta tersebut seharusnya melibatkan dirinya, saat menjadi Gubernur Sumut pada periode 2018-2023.
"Dari gubernur diserahkan ke wali kota dan ditentukan ada kerja sama yang harus diselesaikan dan pada akhirnya menjadi suatu keributan dan kendaraan itu sampai sekarang belum terselesaikan. Masih ribut," tutur Edy.
Edy menambahkan, pengadaan bus listrik hanya digunakan 20% masyarakat. Menurutnya, hal ini karena bus listrik tersebut tidak lebih cepat dibanding kendaraan lainnya.
"Yang kedua, kendaraan listrik yang disebut situ [Bobby] adalah dari Johor. Tapi hanya 20% orang yang menggunakan kendaraan tersebut. Kenapa? karena lebih cepat menggunakan kendaraan yang lain daripada bus listrik tersebut," ucapnya.
Tak hanya itu, Edy juga mengatakan bahwa perlu ada kajian sebelum mengadakan kendaraan. Kota Medan juga masih memiliki kendala jalanan yang rusak, sehingga harus diselesaikan kedepannya.
Baca Juga
"Ini perlu kajian bukan hanya sekedar mengadakan kendaraan. Semua bisa kita lakukan. Yang kedua, jalan-jalan yang rusak, jalan yang rusak masih di lingkup Kota Medan. Karena bus listrik hanya berputar di Medan," terang Edy.