Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Edy Rahmayadi Singgung Bobby Soal Masalah Bus Listrik di Medan Saat Debat Pilgub Sumut

Calon Gubernur Sumatera Utara Nomor Urut 2, Edy Rahmayadi, mengkritik pengadaan bus listrik di Kota Medan yang dilakukan di bawah kepemimpinan Bobby Nasution.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) berbincang dengan Calon Gubernur Sumatra Utara nomor urut 2 Edy Rahmayadi (kanan) di sela-sela agenda Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) Pemenangan Pilkada Serentak 2024 yang digelar DPD PDI Perjuangan di Hotel Adimulia Medan, Minggu (6/10/2024).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) berbincang dengan Calon Gubernur Sumatra Utara nomor urut 2 Edy Rahmayadi (kanan) di sela-sela agenda Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) Pemenangan Pilkada Serentak 2024 yang digelar DPD PDI Perjuangan di Hotel Adimulia Medan, Minggu (6/10/2024).

Bisnis.comJAKARTA - Calon Gubernur Sumatera Utara Nomor Urut 2, Edy Rahmayadi, mengkritik pengadaan bus listrik di Kota Medan yang dilakukan di bawah kepemimpinan Bobby Nasution.

Awalnya Edy menjelaskan bahwa ia mengetahui bahwa terdapat 9 bus listrik di Medan. Penyerahan bus listrik dari Jakarta tersebut seharusnya melibatkan dirinya, saat menjadi Gubernur Sumut pada periode 2018-2023.

"Dari gubernur diserahkan ke wali kota dan ditentukan ada kerja sama yang harus diselesaikan dan pada akhirnya menjadi suatu keributan dan kendaraan itu sampai sekarang belum terselesaikan. Masih ribut," tutur Edy.

Edy menambahkan, pengadaan bus listrik hanya digunakan 20% masyarakat. Menurutnya, hal ini karena bus listrik tersebut tidak lebih cepat dibanding kendaraan lainnya. 

"Yang kedua, kendaraan listrik yang disebut situ [Bobby] adalah dari Johor. Tapi hanya 20% orang yang menggunakan kendaraan tersebut. Kenapa? karena lebih cepat menggunakan kendaraan yang lain daripada bus listrik tersebut," ucapnya. 

Tak hanya itu, Edy juga mengatakan bahwa perlu ada kajian sebelum mengadakan kendaraan. Kota Medan juga masih memiliki kendala jalanan yang rusak, sehingga harus diselesaikan kedepannya. 

"Ini perlu kajian bukan hanya sekedar mengadakan kendaraan. Semua bisa kita lakukan. Yang kedua, jalan-jalan yang rusak, jalan yang rusak masih di lingkup Kota Medan. Karena bus listrik hanya berputar di Medan," terang Edy.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper