Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Industri Pengolahan, Perekonomian Kepri Triwulan III/2024 Tumbuh 5,02%

Struktur ekonomi Kepri untuk triwulan terakhir ini masih didominasi oleh industri pengolahan (40,80%), konstruksi (20,49%) dan pertambangan penggalian (9,99%).
Pemandangan kota pesisir Batam yang berlatar belakang Singapura di kejauhan. /Bisnis-Rifki
Pemandangan kota pesisir Batam yang berlatar belakang Singapura di kejauhan. /Bisnis-Rifki

Bisnis.com, BATAM - Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) triwulan III/2024 tumbuh 5,02%. Jika dibandingkan dengan triwulan II/2024 yang tumbuh 4,90%, maka terjadi kenaikan sebesar 0,53%.

"Perekonomian Kepri yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp86,88 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp51,84 triliun," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri Margaretha Ari Anggorowati, Selasa (5/11/2024).

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Kepri didorong industri pengolahan yang punya andil sebesar 3,26%. 

"Lalu kategori konstruksi dengan andil sebesar 0,60%. Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen net ekspor memiliki andil sebesar 2,13% dan komponen konsumsi rumah tangga sebesar 2,03%," katanya lagi.

Selanjutnya dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi terutama disebabkan kategori pertambangan dan penggalian dengan andil pertumbuhan sebesar 1,49%, yang diikuti kategori konstruksi sebesar 0,78%.

"Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen net ekspor memberikan andil sebesar 2,37%, diikuti komponen investasi sebesar 0,68%," paparnya.

Margaretha kemudian menjelaskan pertumbuhan lapangan usaha tercepat pada triwulan III/2024 di Kepri terjadi pada sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 31,53%.

"Kemudian diikuti jasa lainnya sebesar 26,93%, serta administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 18,28%," paparnya.

Secara keseluruhan, struktur ekonomi Kepri untuk triwulan terakhir ini masih didominasi oleh industri pengolahan (40,80%), konstruksi (20,49%) dan pertambangan penggalian (9,99%).(K65)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper