Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepastian Pasar Berpotensi Dongkrak Komoditas Kelapa Sumsel

Sumsel menjadi penghasil komoditas kelapa dengan luasan lahan 68.408 hektare dan jumlah produksi mencapai 61.274 ton pada 2022.
Ilustrasi/Homeremediesforlife
Ilustrasi/Homeremediesforlife

Bisnis.com, PALEMBANG – Selain komoditas unggulan seperti karet dan sawit, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) juga menjadi penghasil komoditas kelapa dengan luasan lahan 68.408 hektare dan jumlah produksi mencapai 61.274 ton pada 2022. 

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPHP) Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Mukpakanisin mengatakan kendati hampir seluruh kabupaten memiliki tanaman kelapa, namun hanya tiga wilayah yang memiliki produksi cukup besar. 

“Karena kelapa ini di wilayah pesisir, jadi lahan (kelapa) terluas dan produksi terbesar itu ada di Kabupaten Banyuasin, disusul Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI),” katanya kepada Bisnis, Rabu (24/7/2024). 

Secara rinci untuk jumlah produksi kelapa di Kabupaten Banyuasin mencapai 46.716 ton dengan luas lahan 48.266 hektare. Lalu di Musi Banyuasin jumlah produksi kelapa mencapai 6.350 ton dan luasan lahan 8.273 hektare. 

Sedangkan untuk Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki luasan lahan kelapa mencapai 2.253 hektare dan jumlah produksi 1.705 ton.

Sejalan dengan jumlah produksi terbesar di Kabupaten Banyuasin, pemerintah bersama dengan investor asal Jepang berencana membangun pabrik pengolahan kelapa menjadi bioavtur di wilayah tersebut. 

Mukpakanisin menerangkan rencana hilirisasi komoditas kelapa menjadi bioavtur ini berpeluang menjawab tantangan petani kelapa yang ada di Sumsel selama ini. 

Menurutnya harga kelapa di wilayah itu relatif murah dan hanya mengikuti perkembangan pasar. Hal itu lantaran tidak adanya jaminan pemasok serta pembelian kelapa dalam jumlah yang banyak.

Oleh karena itu, melalui rencana pembangunan pabrik untuk pembuatan bahan bakar pesawat terbang itu diharapkan dapat menggerek jumlah permintaan dan meningkatkan harga jual buah kelapa di tingkat petani. 

“Kalau sudah ada pabrik hilirisasinya itu, kebutuhan kelapa ini kan mereka cari. Karena ujung-ujungnya perusahaan juga diuntungkan kalau ketersediaan cukup, itu kan jadi bahan baku. Sedangkan kalau sekarang petani hanya menjual secara butiran,” jelasnya. 

Dia menambahkan, dalam upaya meningkatkan mutu dan jumlah produksi kelapa di wilayah itu, pihaknya juga telah memberikan bantuan benih kelapa untuk enam kabupaten dengan jumlah sebanyak 15.800 pada 2023 lalu. 

“Kita serahkan untuk Kabupaten Muara Enim, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu (OKU), Musi Rawas dan OKU Timur,” jelas Mukpakanisin.

Di lain sisi, pengamat ekonomi sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Sukanto mengungkapkan hilirisasi komoditas-komoditas di Sumsel memang perlu dilakukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi wilayah itu. 

“Hilirisasi produk diharapkan dapat menciptakan nilai tambah sektoral, sehingga mendorong multiplier effect terhadap ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja,” ujarnya. 

Dia menilai, hilirisasi bioavtur dari komoditas kelapa ini tidak hanya memiliki dampak kepada masyarakat dalam hal ini petani kelapa itu sendiri. Tetapi juga mendorong upaya menurunkan emisi karbon di masa yang akan datang. 

Sejalan dengan Mukpakanisin, Sukanto memandang, pengolahan produk kelapa menjadi bioavtur juga berpotensi meningkatkan minat masyarakat untuk menggeluti sektor tersebut. 

Pasalnya, salah satu permasalahan yang dihadapi petani selama ini adalah rendahnya harga komoditas. “Jadi ketika nanti permintaan akan komoditas kelapa ini tinggi, juga mendorong harganya naik,” kata dia. 

Kendati begitu, dia menegaskan, perlu adanya antisipasi terhadap fenomena demonstration effect (meniru pola tanam/konsumsi) yang berdampak pada melimpahnya pasokan (supply) kelapa di tahun-tahun mendatang. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper