Bisnis.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam akan menambah jumlah crane yang akan beroperasi di Pelabuhan Batu Ampar Batam. Sebelumnya BP Batam telah mendatangkan Ship to Shore (STS) crane senilai Rp120 miliar tahun lalu.
Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengatakan BP Batam dan pengelola Pelabuhan Batu Ampar, Persero Batam akan mendatangkan sebanyak empat unit container crane dengan tipe yang sama seperti sebelumnya.
"Tahun 2025, container crane bisa tambah empat lagi. Sehingga nanti akan ada lima crane. Ini sejalan dengan pengembangan Container Yard (CY) yang meningkat dari dua jadi 10 hektare," katanya, Senin (20/5/2024).
Penambahan crane ini sangat penting untuk mempersingkat berthing time di Pelabuhan Batu Ampar. Saat ini, berthing time telah dipersingkat menjadi hanya 27-30 jam saja. Empat unit crane itu tengah dirakit di China.
"CY dikembangkan agar kegiatan bongkar muat bisa terus meningkat. Targetnya bisa dikembangkan terus hingga jutaan TEUs bisa terkejar. Jadi tinggal Persero cari pelanggan agar Pelabuhan Batu Ampar bisa jadi hub logistik," terangnya.
Direktur Utama Persero Batam Arham S Thoriq mengatakan sesuai kontrak dengan BP Batam, pihaknya akan mengelola Pelabuhan Batu Ampar selama 37 tahun. Tahap pertama pengembangan Batu Ampar yakni dengan pembangunan infrastruktur.
Baca Juga
"Pengembangan Batu Ampar ini dari 2023 hingga 2028, dimana infrastruktur dan suprastruktur di tahap kedua jadi kunci pengembangan. Setelah itu baru memasuki tahap ketiga yakni peningkatan produktivitas dan konektivitas," jelasnnya.
Secara keseluruhan, untuk rencana pengembangan infrastruktur Pelabuhan Batu Ampar membutuhkan dana sebesar Rp3,8 triliun. Tahap pertama telah dimulai dari November 2023. Sedangkan tahap kedua dengan total investasi Rp1,2 triliun akan dimulai Juli 2025.
Adapun investasi tersebut digunakan membangun CY seluas 12 hektare. Lalu peningkatan kapasitas menjadi 770.000 TEUs, serta penambahan panjang dermaga hingga satu kilometer. Fokusnya yakni meningkatkan perdagangan antar negara.
Sedangkan pada tahap ketiga nanti (Juli 2028), fokusnya ke arah transhipment. Reklamasi seluas 20 hektare akan dilakukan untuk menambah kapasitas menjadi 1,6 juta TEUs. Selain itu, Persero akan menambah luas CY hingga 20 hektare, dan panjang dermaga 650 meter. Total investasi sebesar Rp2,6 triliun. (K65)