Bisnis.com, PEKANBARU — Pemerintah Provinsi Riau melakukan sejumlah langkah antisipasi kenaikan harga sembako pasca bencana banjir bandang yang terjadi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sehingga mengakibatkan beberapa ruas jalan longsor.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Riau Taufiq OH mengatakan, pasca bencana alam di Sumbar, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota di Riau untuk memastikan stok bahan pokoknya.
"Dari laporan yang kami terima saat ini untuk pasokan dan stok beras, daging ayam, telur dan bawang masih aman. Namun kami khawatir dengan stok cabai,” ujarnya Selasa (14/5/2024).
Dari pantauan lapangan di pasar tradisional di Pekanbaru, harga cabai merah Sumbar dijual sekitar Rp70.000 per kg sebelum banjir. Namun kini harganya naik menjadi Rp75.000 per kg, dan itupun hanya menghabiskan stok lama yang masih ada.
Dia menyebutkan sebagai langkah antisipasi kelangkaan cabai merah nantinya, Disperindagkop UKM Riau telah menjalin komunikasi dengan Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Utara dan Aceh. Pasalnya, dua Provinsi ini belakangan cukup banyak memiliki stok cabai merah.
Pemilihan kedua daerah itu menurutkan karena di sisi harga juga lebih murah dibandingkan dengan cabai dari Bukittinggi, Sumbar.
Baca Juga
Sementara itu secara umum pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan Bulog dan dinas perdagangan di kabupaten/kota terkait stok bahan pokoknya.
"Untuk sementara ini stoknya masih aman. Tapi memang kami khawatir kalau kerusakan jalan di Sumbar tidak segera diperbaiki, stok bahan pokok di Riau akan terpengaruh,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, hingga saat ini untuk stok bahan pokok seperti beras, telur, daging ayam hingga bawang masih aman di Riau. Namun, untuk stok cabai merah utamanya yang berasal dari Bukittinggi, dikhawatirkan akan langka jika akses jalan di Sumbar masih rusak.