Bisnis.com, MEDAN - Kelompok Tani Karet Mbuah Page Desa Kuta Jurung STM Hilir, Deli Serdang memutuskan harga jual bahan olah karet (bokar) dalam lelang pada Sabtu (20/4/2024) sebesar Rp13.500 per kilogram (kg).
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Karet Mbuah Page Sungkunen Tarigan mengatakan kendati sudah lebih baik dari tahun sebelumnya, harga bokar periode ini turun dari lelang dua pekan sebelumnya yang ditetapkan sebesar Rp14.050 per kg.
"Sedang turun harganya. Kemarin dalam lelang disepakati Rp13.500 per kg. Kami tetap mengacu ke harga karet alam secara global untuk penentuan harga jual bokar kami," kata Sungkunen saat dihubungi Bisnis, Senin (22/4/2024).
Dikatakan Sungkunen, tahun ini petani karet di desanya bisa bernapas sedikit lega lantaran harga jual karet mereka lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Sungkunen menyebut pada 2022 hingga 2023 lalu harga bokar di tingkat petani masih jauh di bawah harapan. Saat awal pasar lelang dibuka, para petani harus puas menjual bokar ke pemenang lelang di kisaran harga Rp8.000-Rp9.000 per kg selama beberapa waktu.
"Sebenarnya harga saat ini yang bahkan pernah mencapai Rp14.000 per kg tersebut belum menyentuh harga yang diharapkan. Seharusnya satu kilogram bokar itu dapat ditukar dengan satu kilogram beras. Tapi, tetap ada kenaikan harga bokar di tahun ini," jelasnya.
Baca Juga
Sungkunen pun menyebut keberadaan pasar lelang bokar memberi dampak signifikan terhadap harga jual bokar yang dihasilkan kelompok tani. Pasar lelang memangkas rantai tata niaga karet yang cenderung panjang sehingga petani mendapatkan harga jual yang lebih optimal.
Dikatakan Sungkunen, Kelompok Tani Karet Mbuah Page biasanya menggelar lelang secara langsung dalam dua minggu sekali, atau saat jumlah bokar yang akan dilelang mencukupi.
Belakangan, mekanisme lelang disesuaikan yakni dilakukan secara daring melalui aplikasi WhastApp untuk mengefisienkan biaya operasional.
Pada pasar lelang daring Sabtu (20/4/2024) kemarin, Sungkunen menyebut ada lima perusahaan karet yang menjadi pesertanya, antara lain CV Tembakau Deli, PT Asahan, PT Rubber Hock Lie, BS SMK, dan PT Wipolymex Raya.
Sebelumnya, ada rata-rata tujuh perusahaan yang ikut lelang. Sungkunen mengakui tidak mengetahui pasti sebab berkurangnya peserta lelang yang digelar Poktan Karet Mbuah Page ini.
Selain itu, ia juga menyebut jumlah bokar yang dilelang kemarin mengalami penurunan.
"Biasanya ada sekitar 30 ton bokar yang dilelang. Sabtu kemarin, petani kami hanya mampu mengumpulkan sekitar 17 ton bokar lantaran banyak dari perkebunan karet di sini tengah dalam musim trek sehingga hasil sadapan jauh berkurang," jelasnya. (K68)