Bisnis.com, PEKANBARU — Investor asal Malaysia, Sheng Life International menyatakan minatnya untuk membuka layanan laboratorium stem cell atau sel punca di wilayah Provinsi Riau.
Group Chief Operating Officer Sheng Life International, Vincent Wan menyebutkan nantinya laboratorium tersebut akan melibatkan para peneliti setempat.
"Kami ingin menjalin kolaborasi antara Malaysia dan Indonesia guna membangun laboratorium stem cell di Riau. Manfaatnya untuk menghasilkan penelitian dan pengembangan (research and development). Dengan itu, kami akan mengundang para dokter stem cell atau cell engineering dari universitas atau perguruan tinggi di Riau,” ungkapnya Senin (28/8/2023).
Dia mengakui dari pemantauan pihaknya, layanan laboratorium stem cell dan pengobatan terkait masih belum dikenal luas oleh masyarakat Riau. Oleh karena itulah dengan rencana pembangunan labor tersebut, diharapkan stem cell semakin diketahui dan diminati masyarakat untuk salah satu cara pengobatan penyakit kronis.
Sementara itu Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau, M. Job Kurniawan menyambut baik rencana investor Malaysia tersebut. Menurutnya hal ini akan bermanfaat dalam pengembangan penelitian dan fasilitasi kesehatan di Provinsi Riau.
“Kami pada prinsipnya mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Bagaimana kelanjutannya nanti kami akan siap membantu. Mudah-mudahan dapat memberi hasil yang baik terhadap pembangunan Riau,” pungkasnya.
Baca Juga
Adapun Shang Life Internasional merupakan anak perusahaan dari Sheng Tai International yang bergerak di bidang kesehatan, khususnya pengembangan stem cell.
Dilansir dari laman resmi Kemenkes, salah satu rumah sakit pemerintah yang telah memiliki pelayanan terapi stem cell adalah RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). RSCM menghadirkan layanan unggulan terapi sel punca yaitu Stem Cell and Metabolites Clinic di RSCM Kencana. Peresmian layanan ini diadakan pada Kamis (17/6/2021) lalu.
Diketahui sel punca merupakan sel yang dapat berkembang menjadi bermacam-macam sel pada tubuh suatu organisme. Tali pusat pada bayi yang baru dilahirkan merupakan salah satu sumber sel punca yang saat ini banyak dikembangkan untuk berbagai macam pengobatan. Sel tersebut memerlukan perlakuan khusus sehingga dapat dipanen dan dipakai untuk terapi antara lain untuk pengobatan pada gangguan kesehatan.
Pelayanan sel punca adalah suatu kegiatan pengelolaan dan pengembangan produksi sel punca dan pelayanan medis yang terintegrasi mulai dari ranah dasar hingga terapan yang bertujuan untuk mengembangkan manfaat sel punca, produk metabolit sel punca dalam menunjang teknologi kedokteran serta memperoleh manfaat ekonomi dari pengembangan tersebut.