Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pastikan Stok Aman, Wamen BUMN Tinjau Langsung Gudang Pupuk Pusri Palembang

Pahala meninjau langsung Gudang Lini I yang berada di area pabrik anak perusahaan Pupuk Indonesia.
Wakil Menteri BUMN, I Pahala Nugraha Mansury memastikan ketersediaan pupuk subsidi dan non subsidi di PT Sriwidjaja Palembang aman. /Istimewa
Wakil Menteri BUMN, I Pahala Nugraha Mansury memastikan ketersediaan pupuk subsidi dan non subsidi di PT Sriwidjaja Palembang aman. /Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Nugraha Mansury memastikan ketersediaan pupuk subsidi dan nonsubsidi PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang dalam keadaan aman. 

“Kami dari Kementerian BUMN bersama Pupuk Indonesia datang ke Pusri untuk bisa pertama-tama lihat kesiapan dan ketersediaan pupuk yang ada di Pusri sesuai instruksi dari bapak Presiden dan Menteri BUMN Bapak Erick Thohir bahwa kita harus memastikan pupuk baik subsidi dan nonsubsidi itu harus betul-betul disiapkan,” ujar Pahala, dikutip Selasa (18/4/2023)

Dalam kedatangannya di Palembang, Pahala meninjau langsung Gudang Lini I yang berada di area pabrik anak perusahaan Pupuk Indonesia.

Berdasarkan hasil kunjungan, diketahui jumlah pupuk tersedia terdiri dari Urea bag sekitar 4.000 ton, Urea curah sekitar 32.000 ton, dan NPK bag sekitar 2.500 ton.

Selain itu, Pahala juga menyoroti langkah Pupuk Indonesia Grup dalam implementasi sistem digital dalam proses penebusan pupuk, salah satunya melalui aplikasi REKAN. 

Aplikasi ini, kata dia, dapat memberikan kemudahan dan memperbaiki tata kelola pupuk bersubsidi yang selama ini menjadi perhatian pemerintah.

Dia menambahkan, dukungan ketersediaan pupuk dalam negeri melalui Pupuk Indonesia juga dilakukan melalui beberapa rencana pengembangan pabrik, guna menambah kapasitas produksi dari pupuk Urea dan NPK itu sendiri. 

“Untuk pabrik Urea direncanakan akan dibangun di Papua. Sementara NPK rencananya akan mengkonversi SP-26 menjadi pabrik NPK dengan kapasitas sekitar 600.000 ton yang direncanakan beroperasi pada tahun 2024. Serta pembangunan pabrik NPK di Pupuk Kujang Cikampek dan Pupuk Kaltim dengan kapasitas masing-masing sekitar 100.000 ton,” sambungnya. 

Diketahui, belum lama ini Pupuk Indonesia telah menambah kapasitas NPK dengan mengoperasikan pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berkapasitas 500.000 ton. 

Selain itu, PIM juga mengoperasikan kembali pabrik PIM 1 dengan kapasitas 570 ribu ton urea, sekaligus melengkapi pabrik PIM-2 yang juga berkapasitas 570.000 ton urea.

Meski ketersediaan pupuk saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan secara nasional, namun menurut Pahala, pupuk NPK masih perlu ditingkatkan lagi.  

Pupuk Indonesia memiliki kapasitas produksi pupuk mencapai 13,9 juta ton, dengan rincian produksi urea sebesar 8,8 juta ton, NPK sebesar 3,8 juta ton, dan lainnya sekitar 1,3 juta ton.

Kapasitas produksi ini telah mendukung ketersediaan pupuk subsidi dalam negeri. Alokasi pupuk bersubsidi ditetapkan sebesar 7,8 juta ton di tahun 2023. Dengan rincian pupuk jenis urea sebesar 4,6 juta ton dan NPK sebesar 3,2 juta ton. (K64)

Foto: Wakil Menteri BUMN, I Pahala Nugraha Mansury memastikan ketersediaan pupuk subsidi dan non subsidi di PT Sriwidjaja Palembang aman. Istimewa


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper