Bisnis.com, AGAM - Kepolisian Daerah Provinsi Sumatra Barat bersama pemerintah daerah telah melakukan ujicoba jalur satu arah atau one way Padang - Bukittinggi.
One way ini dirancang bertujuan untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas atau kemacetan yang terjadi dari Padang - Bukittinggi pada momen mudik lebaran 2023 mendatang.
Dalam peta rencana one way, pemudik yang dari arah Padang menuju Bukittinggi tetap menggunakan jalan biasa yakni melalui Kayu Tanam, Padang Panjang, hingga ke Bukittinggi.
Sementara untuk pemudik yang datang dari arah Bukittinggi menuju Padang, diarahkan untuk melalui jalur Malalak dan akan keluar ke daerah Sicincin Kabupaten Padang Pariaman.
Bicara perjalanan ke Malalak ini, ada sebuah objek wisata yang recomended untuk untuk disinggahi yakni Wisata Puncak Lawang.
Lokasi Puncak Lawang dari arah Padang Lua menuju Malalak tidaklah terlalu jauh. Diperkirakan hanya memakan waktu 30 menit saja.
Bagi pemudik yang berkeinginan untuk mampir ke Puncak Lawang ini, ada petunjuk arah yang dipasang pada rambu-rambu lalu lintas.
Dijamin, perjalanan dari Padang Lua menuju Puncak Lawang tidak membosankan. Karena sepanjang perjalanan akan disuguhi pemandangan alam yang indah dan asri.
Istimewanya, bila telah memasuki daerah Ambun Pagi, suhu udara akan terasa begitu dingin. Serta kabut dingin juga akan menemani perjalanan menuju Puncak Lawang.
Pintu masuk Malalak menuju Puncak Lawang ini, memanglah tidak satu jalur. Artinya pemudik atau wisatawan harus melewati pintu masuk ke Malalak.
Tapi jangan berpikir kesal dulu, karena bila sampai ke Puncak Lawang, segala rasa lelah akan terobati, karena wisata Puncak Lawang terkenal dengan suhu udara yang dingin, serta pemandangan bentangan Danau Maninjau yang mempesona.
Selain keindahan alam dan sejuknya udara di Puncak Lawang ini, pengunjung juga bisa menikmati berbagai makanan atau kuliner tradisional yang ada di Lawang tersebut.
Mengingat di daerah itu terkenal dengan penghasil buah labu, maka akan banyak kuliner yang ditemukan menggunakan bahan dari labu, salah satunya kue mangkuak labu.
Lalu pengunjung juga akan melihat proses pembuatan gula merah dari tebu. Proses ini menggunakan tenaga kerbau untuk memeras tebu-tebu.
Selain itu juga ada pedagang kacang tanah yang dimasak secara tradisional, bukan direbus, melainkan dimasak dengan sistem pembakaran.
Termasuk yang ingin menikmati kopi sembari pelepas lelah saat melakukan perjalan mudik. Pengunjung yang sudah biasa ke Puncak Lawang, menyebut kopi di sana dikenal dengan kopi tungkuik.
Nah, bila rasa lelah dan penat telah lepas selama berada di Puncak Lawang, maka perjalan menuju Kota Padang melalui jalur Malalak akan terasa lebih bersemangat, serta lebih bahagia.
Udara yang terasa begitu dingin di Puncak Lawang, tidak akan berakhir di sana. Karena sepanjang jalur Malalak, pemudik juga akan melewati negeri di atas awan. Dimana ada satu jalur yang memang sering ditemukan kabut dingin.
Disarankan tidak terlalu ngebut saat melintasi Malalak, karena selain jalan di sana banyak perbukitan dan rawan longsor, akan rugi rasanya tidak menikmati alam Malalak saat melewati daerah tersebut.
Mudik Lewat Jalur Malalak, Ada Keindahan Wisata Puncak Lawang
Jika pemudik melawati Malalak, maka akan menemukan keindahan wisata Puncak Lawang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hendra Hendra
Editor : Rendi Mahendra
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Tekanan Berganda Harga Batu Bara dari China
4 jam yang lalu