Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPRD Sumbar Sentil Gubernur soal Lambannya Pengerjaan Tol Padang-Pekanbaru

DPRD Sumatra Barat juga turut sentil Pemprov Sumbar yang dinilai lamban terkait penyelesaian pembangunan Jalan Tol Padang - Pekanbaru.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan konstruksi jalan tol Padang - Sicincin. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan konstruksi jalan tol Padang - Sicincin. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Bisnis.com, PADANG - Usai tidak adanya keterangan pasti dari Presiden RI Joko Widodo terkait penyelesaian pembangunan Jalan Tol Padang - Pekanbaru, DPRD Sumatra Barat juga turut sentil Pemprov Sumbar yang dinilai lamban.

Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan seharusnya Pemprov yakni Gubernur peka menanggapi pernyataan dari Presiden RI yang menyebutkan tidak bisa dipastikan waktu penyelesaian pembangunan Jalan Tol Padang - Pekanbaru.

"Melihat pernyataan presiden itu, seharusnya Pemprov Sumbar bergerak lebih cepat. Sekarang sudah 2023, saatnya bergerak lebih cepat. Sangat disayangkan, jika hanya di Sumbar pembangunan tolnya terkuat dan terlama dibangun," katanya dari keterangan tertulis, Senin (9/1/2023).

Supardi menilai langkah Gubernur Sumbar untuk pembangunan jalan tol tersebut dapat dikatakan pengerjaan yang lamban. Padahal soal progres pembangunan jalan itu, merupakan tanggung jawab Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah.

“Tol itu proyek strategis nasional yang merupakan program dari presiden. Sekarang yang jadi persoalan lambatnya pengerjaan tol adalah pembebasan lahan,” ujarnya.

Bahkan bila bicara penugasan untuk pembebasan lahan, selama ini yang terjadi adalah Gubernur Sumbar tidak meminta persetujuan kepada DPRD. "Kita DPRD hanya melakukan pengawasan terhadap langkah yang diambil gubernur,” tegasnya.

Dia menegaskan DPRD Sumbar tentu mendorong agar proyek ini berjalan sesuai perencanaan, karena jalan tol ini vital dalam membangun perekonomian Sumbar.

Supardi menilai Sumbar akan semakin ketinggalan jika pengerjaan tol ini tidak juga rampung, karena akses jalan yang lancar akan memutar roda perekonomian.

Saat ini pertumbuhan ekonomi Sumbar nomor enam dari 10 provinsi di Pulau Sumatra, dan ini mengindikasikan daerah ini semakin tertinggal.

“Saya yakin tidak ada satupun orang Sumbar yang menolak tol. Kelemahan Pemprov hanya soal komunikasi dengan masyarakat,” sebut dia.

Menurutnya dengan kondisi Sumbar yang memiliki hasil pertanian, perkebunan dan peternakan yang dapat dibawa ke provinsi lain, dan akan semakin lancar dengan, tol karena distribusi menggunakan jalur darat akan lebih efektif

“Saya percaya kita akan konsentrasi masalah tol. Selama ini kita belum fokus selesaikan tol,” pungkasnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyatakan tak dapat memastikan kapan selesainya tol dari Pekanbaru menuju Padang Pariaman. Hal itu dikatakan presiden saat meresmikan Tol Bangkinang pada Rabu (4/10) pekan lalu.

Presiden mengingatkan Tol Pekanbaru-Bangkinang tersambung dengan Jalan Tol Lingkar Luar Pekanbaru. "Sehingga Dumai-Pekanbaru-Bangkinang akan sambung terus ke arah Padang. Selesainya kapan? Saya tidak bisa bicara, karena memang masih panjang," ujar Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper