Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Kekosongan BBM di SPBU Sumbar, Pertamina Tambah Kuota Bersubsidi

Pertamina telah menambah pasokan BBM bersubsidi ke wilayah Sumbar guna menjamin ketersediaan pasokan BBM
Antisipasi Kekosongan BBM SPBU di Sumbar, Pertamina Tambah Kuota BBM Bersubsidi
Antisipasi Kekosongan BBM SPBU di Sumbar, Pertamina Tambah Kuota BBM Bersubsidi

Bisnis.com, PADANG - PT Pertamina Patra Niaga memastikan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di wilayah Provinsi Sumatra Barat aman hingga penutupan tahun 2022.

Pjs. Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut Agustiawan mengatakan pihaknya telah menambah pasokan BBM bersubsidi ke wilayah Sumbar guna menjamin ketersediaan pasokan BBM.

"Kita telah menambah kuota BBM bersubsidi untuk Sumbar dari 495.000 KL per tahun menjadi 693.000 KL per tahun untuk BBM jenis Pertalite. Lalu dari 424.857 KL per tahun menjadi 548.733 KL per tahun untuk BBM jenis Bio Solar," katanya, Kamis (10/11/2022).

Agus menyebutkan adanya penambahan kuota BBM bersubsidi itu karena menggeliatnya aktifitas masyarakat seiring telah melandainya kasus Covid-19. Sehingga kondisi itu berdampak besar pada peningkatan konsumsi di Sumbar.

Kendati Pertamina menyatakan telah menambah kuota BBM bersubsidi, kondisi di lapangan ada terjadi antrean pengisian BBM di sejumlah SPBU di Sumbar.

Menanggapi hal itu, Agus menegaskan dari hasil evaluasi, penyebab terjadinya antrean pengisian BBM di SPBU itu, karena meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap BBM bersubsidi.

"Akibatnya belum sampai sore hari, BBM bersubsidi ada yang kosong di SPBU. Makanya ada terlihat antrean panjang di SPBU," ujarnya.

Dikatakannya dari hasil rekapitulasi Pertamina dari Januari - Agustus 2022, distribusi BBM ke SPBU mencapai 1.861 KL per hari untuk Pertalite dan 1.305 KL untuk Bio Solar.

Sementara itu, untuk Oktober Oktober dan November 2022 ini diperkirakan peningkatan kebutuhan BBM bersubsidi masih terjadi, yakni 1.902 KL per hari untuk Pertalite dan 1.580 KL untuk Bio Solar.

"Jadi memang kalau kita lihat bahwa memang realisasi penyaluran inikan dipicu dari mulai menggeliatnya lagi pergerakan masyarakat khususnya ekonomi kerakyatan," sebutnya.

"Dan ini kemudian memicu kebutuhan dari BBM itu sendiri semakin meningkat dan tentu juga dampak dari kenaikan penambahan kuota ini juga kita rasakan, sehingga kita merasa perlu melakukan penambahan sesuai dengan apa yang ditugaskan oleh pemerintah," sambung Agus.
 
Menurutnya solusi menyikapi persoalan itu perlu adanya penambahan kuota lebih awal, sehingga stok yang ada bisa segera digunakan, sehingga tidak terjadi kekosongan di SPBU.

Namun Agus menyatakan hal tersebut sulit untuk dilakukan, karena kuota distribusi BBM per hari untuk SPBU telah habis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper