Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat masih ragu-ragu untuk menetapkan target produksi jagung, kendati telah adanya upaya penambahan luas tanam.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar Syafrizal menjelaskan kebutuhan jagung di daerahnya itu per tahun mencapai 1,2 juta ton. Sementara rata-rata produksi jagung di Sumbar selama ini maksimal hanya 1 juta ton.
"Memang kita itu masih minus 200.000 ton jagung per tahunnya. Untuk menutupi kekurangan itu, kita pasok dari daerah tetangga," katanya kepada Bisnis di Padang, Selasa (11/1/2022).
Pria yang akrab disapa Jejeng ini menyebutkan sejak tahun 2021, Pemprov Sumbar telah merancang solusi agar Sumbar tidak lagi minus kebutuhan. Salah satunya yakni menggerakkan masyarakat memanfaatkan lahan tidur.
Dia mengatakan di Sumbar diperkirakan luas lahan tidur mencapai 7.500 hektare yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota. Namun khusus untuk tahun 2022 ini, ditargetkan 1.500 hektare lahan tidur sudah bisa dikelola.
"Tahun ini kita berharap 1.500 hektare lahan tidur, sudah bisa dikelola. Sehingga bisa menambah produksi jagung kita. Tapi untuk memanfaatkan lahan tidur regulasinya juga belum selesai sejauh ini," ungkapnya.
Kendati demikian, Jejeng menegaskan, kendati secara regulasi belum selesai, masyarakat sudah bisa untuk melakukan pemanfaatan lahan tidur untuk ditanami jagung, terutama untuk lahan yang jelas pemiliknya.
Untuk mendorong pemanfaatan lahan tidur, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar, akan mengalokasikan bantuan benih jagung berkualitas serta pupuk.
Bantuan itu bisa disalurkan hanya kepada kelompok tani, bukan kepada petani secara perorangan.
"Kita berharap produksi jagung di Sumbar ini terus bertambah dengan adanya upaya pemanfaatan lahan tidur itu," harapnya.
Jejeng menjelaskan saat ini luas lahan tanaman jagung di Sumbar sekitar 130.000 lebih yang tersebar di berbagai daerah. Dari luas lahan itu, produksi jagung di Sumbar melebihi dari 900.000 ton per tahunnya.
Tahun 2022 ini, kata Jejeng, ditargetkan 1.500 hektare lahan tidur sudah bisa ditanami jagung. Artinya produksi jagung di sumbar bisa bertambah 90.000.
"Jadi hitungan kita, untuk satu hektare jagung itu bisa produksi 60 ton. Jadi bia 1.500 hektare itu ditanami jagung, maka produksi bisa menjadi 90.000 ton," ujarnya.
Menurutnya kendati telah bertambah luas tanam jagung di Sumbar pada tahun 2022 ini. Kebutuhan jagung di Sumbar sebanyak 1,2 juta ton per tahun masih belum tertutupi.
"Bertambahnya di angka 90.000 ton. Idealnya penambahan produksi itu 200.000 ton. Makanya untuk lahan 7.500 hektare yang masih tidur itu diharapkan segera dikelola," sebutnya.
Sementara bicara soal produksi jagung di Sumbar pada tahun 2021 masih dibawah 1 juta ton. "Di Sumbar ini banyak berkembang usaha peternakan ayam, dan jagung itu adalah pakan yang penting, makannya kebutuhan terhadap jagung ini semakin tinggi," tegasnya.
Menurut Jejeng produksi jagung di Sumbar ini, sebagian besar untuk pakan ayam, dan hanya sebagian kecil saja untuk konsumsi masyarakat. (k56)