Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didukung Jalan Tol, Kampung Patin Kampar Didorong Jadi Destinasi Wisata Kuliner dan Budaya

Kampung Patin memiliki nilai tinggi dengan atraksi lokal yang khas dan unik dan sangat potensial menjadi destinasi wisata harian
Aktivitas usaha patin di Kampung Patin, Kampar. /Bisnis-Arif Gunawan
Aktivitas usaha patin di Kampung Patin, Kampar. /Bisnis-Arif Gunawan

Bisnis.com, PEKANBARU – Kemudahan akses melalui Tol Pekanbaru-Bangkinang-XIII Koto Kampar membuka peluang besar bagi Desa Koto Mesjid atau Kampung Patin di Kabupaten Kampar untuk berkembang sebagai destinasi wisata harian berbasis kuliner dan budaya. 

Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Provinsi Riau Dede Firmansyah mengatakan dengan terhubungnya ruas Tol Riau-Sumbar, khususnya Pekanbaru-XIII Koto Kampar, wisatawan kini dapat dengan mudah mengakses desa tersebut. Infrastruktur yang semakin baik membuat perjalanan menjadi lebih singkat dan nyaman.  

"Kampung Patin memiliki nilai tinggi dengan atraksi lokal yang khas dan unik. Desa ini, sebagai sentra produksi ikan patin di Riau, sangat potensial menjadi destinasi wisata harian," katanya, Rabu (18/12/2024).

Menurutnya perjalanan dari Pekanbaru ke Desa Koto Mesjid kini hanya membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam. Ini menjadi peluang besar bagi wisatawan untuk berkunjung tanpa harus memikirkan batasan waktu.

ASITA Riau, lanjutnya, siap mendukung promosi Kampung Patin melalui pengembangan paket perjalanan wisata. “Kami sedang merancang tur untuk mengajak wisatawan menikmati olahan ikan patin khas desa ini, sembari memperkenalkan pengalaman budaya setempat,” ujarnya.  

Seorang wisatawan lokal, Riki turut membagikan pengalamannya saat mengunjungi Kampung Patin. Dia mengapresiasi kemudahan akses yang membuat perjalanan lebih efisien.  

“Hanya butuh waktu satu setengah jam dari Pekanbaru ke Desa Koto Mesjid. Sebelum ada tol, perjalanan pasti jauh lebih lama,” ujar Riki.  

Meski demikian, Dede menekankan pentingnya dukungan pemerintah untuk pengembangan Kampung Patin. Salah satu usulannya adalah mengadakan kegiatan mingguan untuk menarik minat wisatawan secara berkelanjutan.  

“Event mingguan dapat menjadi daya tarik tambahan. Wisatawan tidak hanya membeli produk olahan ikan patin, tetapi juga menikmati suasana dan atraksi budaya khas desa ini,” ungkap Dede.  

Desa Koto Mesjid, yang dikenal dengan produk berbahan dasar ikan patin, memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan dengan keunikan dan kualitasnya. “Produk kuliner ini memiliki nilai jual tinggi dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” pungkasnya.

Dengan promosi yang baik dan dukungan dari berbagai pihak, Kampung Patin berpeluang besar menjadi ikon wisata kuliner dan budaya di Riau.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper