Bisnis.com, PADANG - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebutkan sejauh ini pihak perhotelan di Provinsi Sumatra Barat belum mengkonfirmasi terkait tingkat hunian hotel pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Ketua PHRI Sumbar Rina Pangeran mengatakan wisatawan yang datang berkunjung dan mengisi waktu liburan ke Sumbar biasanya datang tanpa reservasi, sehingga untuk sejauh ini perhotelan belum bisa diprediksi tingkat hunian hotel.
“Bisa dikatakan kamar hotel yang ada di Sumbar untuk saat ini masih tersedia. Jadi, kepada wisatawan yang ingin berlibur akhir tahun ke Sumbar, silahkan reservasi dari sekarang, kamar hotel masih tersedia,” katanya, Rabu (18/12/2024).
Dia menjelaskan biasanya untuk memberikan pelayanan dan penyambutan tamu yang menginap pada momen liburan akhir tahun ini, hotel-hotel biasanya menyediakan paket menginap termasuk makan malam.
Untuk itu, Rina berharap wisatawan beramai-ramai datang ke Sumbar pada libur akhir tahun ini, sehingga bisa memberikan dampak bagi perekonomian di Sumbar dari sektor pariwisata. Dimana dalam hal ini tidak hanya bagi pelaku usaha perhotelan saja, tapi juga ke berbagai sisi yakni UMKM dan termasuk pelaku usaha transportasi.
Namun di satu sisi, dia juga berharap agar kondisi cuaca di Sumbar dalam keadaan normal, sehingga para wisatawan bisa memiliki banyak waktu untuk menjelajahi destinasi wisata yang ada di Sumbar.
Baca Juga
“Karena untuk jalan di Sumbar saat ini sudah lancar kembali, seperti untuk akses jalan di Lembah Anai yang sempat rusak akibat bencana alam. Kini, jalan itu sudah aman dan lancer dilalui,” ujar Rina yang juga owner Pangeran Beach Hotel ini.
Dikatakannya kondisi yang terjadi yakni belum adanya kepastian tingkat hunian hotel di Sumbar ini, juga turut dirasakan bagi Pangeran Beach Hotel. Bahkan untuk kegiatan-kegiatan yang ada di hotel itu saat ini, hanya berlangsung sampai tanggal 20 Desember 2024 nanti.
“Di hotel saya itu (Pangeran Beach Hotel), sampai tanggal 20 Desember 2024 masih diisi dengan tamu event-event dari pemerintahan. Setelah tanggal 20 Desember nanti, acara pemerintahan sudah berakhir. Jadi sudah masuk liburan, baru tamunya berganti dengan wisatawan dari provinsi tetangga, atau kota/ kabupaten di Sumbar,” sebutnya.
Ria melihat dengan belum adanya kepastian reservasi hotel dari wisatawan itu, sedikit banyaknya merupakan dampak dari informasi BMKG yang menyebutkan ada potensi cuaca ekstrem melanda Sumbar pada akhir tahun ini.
“Semoga kondisi cuaca baik-baik saja di Sumbar ini, karena memang PHRI Sumbar berharap pergerakan wisatawan ke Sumbar meningkat pada libur Nataru nanti,” harapnya.
Menurutnya jika pun benar kondisi hotel yang terjadi saat ini merupakan dampak dari adanya prakiraan cuaca ekstrem, di satu sisi merupakan hal yang wajar. Karena wisatawan pasti melihat kondisi cuaca untuk melakukan perjalanan.
“Intinya kami sama-sama berharap, cuaca yang berlangsung di Sumbar dalam keadaan normal-normal saja,” tutup Rina.