Bisnis.com, PALEMBANG – Tono Hartawan, 45 tahun, tak pernah membayangkan karirnya di perusahaan sawit terhenti lantaran terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Bertahun-tahun menggantungkan hidup dari perusahaan sawit yang beroperasi di Sumatra Selatan, Tono harus memutar otak demi melanjutkan hidup dan menafkahi keluarganya.
“Setelah di PHK empat tahun silam, saya sebagai kepala keluarga, tidak boleh putus asa,” katanya, Kamis (2/12/2021).
Tono berupaya mencari cara untuk tetap mendapatkan penghasilan. Ia pun akhirnya memutuskan banting setir dari semula karyawan menjadi sopir ojek online (ojol).
“Apalagi kedua anak saya masih sekolah dan harus dibiayai pendidikannya,” katanya.
Atas ajakan teman, Tono mendaftarkan diri menjadi mitra pengemudi GrabBike pada 2017. Tak disangka profesi yang digelutinya sejak 2017 itu malah menghasilkan pendapatan dari pekerjaannya sebagai karyawan di perusahaan sawit.
“Penghasilan yang saya dapatkan melebihi apa yang saya peroleh dari pekerjaan sebelumnya,” katanya.
Kondisi pandemi yang terjadi saat ini, mendorong Tono untuk semakin memanfaatkan kemudahan teknologi yang ditawarkan oleh Grab.
Dirinya pun melihat peluang cuan dari aktivitas masyarakat yang sangat erat dengan digitalisasi itu.
“Saya perhatikan kalau lagi kumpul dengan sesama rekan pengemudi ada yang butuh isi saldo tapi sulit mendapatkan ATM. Akhirnya saya memutuskan untuk bergabung juga menjadi agen GrabKios,” katanya.
Kini, Tono juga memeroleh tambahan penghasilan dengan menjadi agen GrabKios. Dengan dua profesi tersebut, Tono mengaku, pendapatannya meningkat hingga 80 persen dari pengalaman kerja sebelumnya.
Dia menilai layanan GrabKios tidak hanya membantu memperoleh penghasilan tambahan, tapi juga memudahkan orang-orang di sekitarnya, seperti tetangga atau rekan sesama sopir ojek online yang ingin bayar tagihan listrik atau sekadar isi ulang pulsa dan modem.
Bagi Tono, pekerjaan yang ia lakoni saat ini memberikan banyak manfaat dan dampak positif bagi masyarakat.
Tono mengaku dirinya juga aktif dalam kegiatan sosial bersama rekan-rekan sesama sopir ojek online.
Wakil Ketua Umum Komunitas Grab Sriwijaya (KGS) itu mengatakan para sopir ojol juga rutin menyisihkan pendapatan setiap bulan.
“Dana yang terkumpul ini nantinya akan kita sumbangkan ke panti asuhan yang ada di Palembang. Kegiatan ini rutin kami lakukan sejak bulan September 2021,” katanya.
Menurutnya, masa pandemi memberikan sisi lain dalam kehidupan sosial masyarakat, yakni memperkuat kepedulian dan saling berbagi antar sesama.
“Kami bisa memberi bantuan berupa sembako untuk panti asuhan menyediakan pangan sehari-hari,” katanya.