Bisnis.com, MEDAN— Sejak pekan lalu , harga cabai terus mengalami kenaikan di Sumut
Cabai merah harganya merangkak naik dari Rp55.000 pada awal bulan, saat ini harganya meroket menjadi Rp85.000 per kilogram. Faktor pemicu kenaikan harga cabai diduga karena perayaan hari raya Idul Adha.
Ketua Tim Pemantau Harga Sumatra Utara (Sumut) Gunawan Benjamin mengatakan sebenarnya kenaikan harga cabai tersebut terjadi seperti biasa.
Namun, karena kenaikan harga cabai terjadi saat harganya sudah mahal, hal tersebut memperburuk harga cabai itu sendiri.
“Harga cabai menjelang idul idha ini sekaligus menghantui kinerja inflasi di Sumut di bulan agustus. Ditambah lagi di bulan ini masih ada perayaan hari besar lainnya seperti peringatan kemerdekaan RI yang bisa kembali membuat harga cabai meroket,” jelasnya, Jumat (9/8/2019).
Gunawan mengatakan harga cabai rawit juga mengalami kenaikan signifikan pada kisaran Rp48.000 di awal bulan. Saat ini, cabai rawit dijual pada kisaran harga Rp70.000 per kilogram.
Baca Juga
Menurutnya, kenaikan beragam harga cabai ini memang tidak selalu seirama. Akan tetapi satu dan yang lainnya kerap mempengaruhi.
Dia menilai permintaan yang mengalami kenaikan menjelang idul adha menjadi salah satu pemicu meroketnya harga cabai saat ini.
Menurutnya, bisa dipastikan kenaikan harga tersebut juga dipengaruhi oleh sisi persediaan yang tidak mengalami perubahan. “Jika harga cabai bertahan di kisaran Rp85.000 hingga akhir bulan, maka inflasi akan kembali meroket diatas 1%,” katanya.
Sementara itu, tren perkembangan harga daging sapi tidak mengalami perubahan yang signifikan. Ditengah permintaan yang cukup tinggi, lanjutnya, harga daging sapi sejauh ini masih stabil dikisaran Rp110.000- Rp120.000 ribu per kg.
"Saya meyakini memang tidak menutup kemungkinan adanya kenaikan harga di tingkat masyarakat, namun saya sangat yakin kenaikan harga tersebeut tidak melewati batas ambang harga tertingginya dikisaran Rp140.000,” lanjutnya.