Bisnis.com, PALEMBANG – Lahan pertanian di Kota Palembang tercatat berkurang sebanyak 628 hektare atau 10% dari total areal sawah seluas 6.280 hektare akibat pembangunan di kota itu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Palembang, Sayuti, mengatakan pembangunan yang pesat sehingga menghilangkan areal pertanian itu terutama di Kawasan Gandus dan Kertapati.
“Kota Palembang ini adalah kota metropolitan, kita hanya mempertahankan [sawah] yang sudah ada,” katanya, Rabu (10/10/2018).
Sayuti mengatakan lahan pertanian di Palembang yang telah dimanfaatkan untuk ditanam padi mencapai seluas 5.775 ha.
Dia mengatakan area pertanian yang terbesar di dominasi oleh tiga kecamatan yaitu kecamatan Gandus, Kertapati, dan Kalidoni. Ada juga sawah di Kawasan Sematang Borang seluas 90 ha dan Plaju seluas 250 ha.
Sayuti mengemukakan alih fungsi lahan pertanian tersebut biasanya menjadi kawasan permukiman dan fasilitas infrastruktur, seperti jalan tol.
Baca Juga
Dia melanjutkan meski terjadi pengurangan luasan areal sawah, namun pihaknya sedang mengoptimalkan panen beras sebanyak dua kali selama setahun.
“Untuk meminalisir lahan yang hilang kita optimalkan panen dua kali,” katanya.
Bahkan Palembang saat ini mampu memproduksi gabah kering giling (GKG) sebanyak 4 ton -- 5 ton per ha, jika di akumulasikan dalam satu tahun palembang mampu memproduksi 26.000 ton GKG.
“Kebutuhan beras di Palembang tidak kekurangan walaupun produksi Palembang belum mencukupi, karena Palembang bukan kota penyuplai beras,” katanya.