Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemprov Riau menyatakan pihaknya sudah berupaya melakukan pemadaman sejumlah kasus kekabaran lahan dan hutan (karlahut), dan tiap aparatur sampai tingkat desa sudah siaga mengantisipasi munculnya api.
Wagub Riau Wan Thamrin Hasyim mengatakan memang saat ini titik api cukup banyak, tapi pemprov tetap dalam kondisi siaga.
"Yang jelas pemprov tetap siaga memadamkan api, kan juga tiap desa sudah aktif untuk memadamkan ini," katanya Selasa (14/8/2018).
Wan Thamrin juga mengatakan saat ini perlu dukungan masyarakat untuk berdoa, meminta kepada Allah supaya diturunkan hujan karena memang beberapa waktu terakhir wilayah Riau tidak turun hujan.
Lalu pemprov juga berharap segera datang musim penghujan, khususnya di bulan dengan nama berakhiran -ber seperti September, Oktober, November sampai Desember.
Walau terjadi beberapa titik kebakaran, Riau mengaku sampai saat ini belum 'mengekspor' asap ke daerah lain.
Baca Juga
"Lagipula kan belum jadi pengekspor asap karena ini sudah dekat Asian Games, jadi tiap-tiap daerah dari provinsi dan kabupaten BPBD juga sudah jalan [padamkan api]," katanya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger mengakui udara Pekanbaru pada Selasa lagi seperti tercampur dengan kabut asap.
"Sepertinya campur antara haze dengan fog [asap karlahut dengan kabut]," katanya.
Kondisi ini menurut Edwar, karena pada Senin lalu terjadi karlahut di Kampar, yang berdekatan dengan Pekanbaru.
Data BMKG Pekanbaru menunjukkan saat ini tercatat hotspot sebanyak 169 titik di Sumatra dengan jumah terbanyak di Riau mencapai 90 titik.
Kasi Informasi BMKG Pekanbaru Marzuki mengatakan selain Riau, hotspot juga tercatat muncul di Sumut 22 titik, Sumbar 10 titik, Jambi 4 titik, Babel 27 titik, Sumsel 13 titik, dan Lampung 3 titik.
"Untuk Riau, hotspot terbanyak tercatat ada di Rokan Hilir 58 titik, Bengkalis 15 titik, Dumai 4 titik, Siak 4 titik, Kampar 4 titik, Inhil 2 titik, Inhu 2 titik," katanya.