Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Terkini Perbankan dan BPR di Sumbar, dari Aset hingga Kredit

Kinerja sektor jasa keuangan di Sumbar tumbuh positif pada April 2025, dengan aset perbankan mencapai Rp83,63 triliun dan kredit Rp73,25 triliun.
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis - Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis - Abdullah Azzam
Ringkasan Berita
  • Kinerja sektor jasa keuangan di Sumatra Barat pada April 2025 menunjukkan pertumbuhan positif dengan total aset perbankan mencapai Rp83,63 triliun dan penyaluran kredit sebesar Rp73,25 triliun.
  • Perbankan syariah di Sumatra Barat mengalami peningkatan signifikan dengan total aset Rp13,28 triliun dan penyaluran pembiayaan Rp11,22 triliun, sementara risiko pembiayaan tetap terjaga.
  • Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di Sumatra Barat juga menunjukkan pertumbuhan dengan total aset Rp2,80 triliun dan penyaluran kredit/pembiayaan Rp2,22 triliun, mayoritas untuk UMKM.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, PADANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada posisi April 2025 tercatat tumbuh positif dengan tingkat risiko yang masih terjaga dan turut mendukung pertumbuhan ekonomi di Ranah Minang.

Kepala OJK Provinsi Sumbar Roni Nazra mengatakan kinerja yang baik itu bisa dilihat dari total aset perbankan pada posisi April 2025 adalah sebesar Rp83,63 triliun atau tumbuh sebesar 2,24% dari posisi yang sama pada tahun sebelumnya (yoy), dengan total penyaluran kredit/pembiayaan sebesar Rp73,25 triliun atau tumbuh 3,76% YoY. 

“Jadi, dari kinerja yang positif itu, turut tercermin dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan I/2025 (yoy) sebesar 4,66%,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (24/7/2025).

Kemudian untuk total penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah sebesar Rp56,48 triliun atau tumbuh sebesar 1,05% (yoy). Risiko kredit masih terjaga dengan rasio NPL 2,60%, atau turun sedikit dibandingkan posisi yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 2,64%. 

Menurut data OJK itu, penyaluran kredit untuk pelaku UMKM mencapai Rp31,53 triliun, tumbuh sebesar 0,58% (yoy) atau 43,05% dari total kredit.

Roni menjelaskan melihat perbankan syariah pada posisi April 2025 memiliki total aset sebesar Rp13,28 triliun, atau tumbuh sebesar 27,32% (yoy) dengan total penghimpunan DPK sebesar Rp11,00 triliun atau tumbuh sebesar 13,00% (yoy), dan total penyaluran pembiayaan sebesar Rp11,22 triliun atau tumbuh 26,71% (yoy). 

“Risiko pembiayaan juga masih terjaga dengan rasio NPF 1,55% atau turun dibandingkan posisi yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 1,67%,” jelasnya.

Selanjutnya melihat pada kinerja Bank Perekonomian Rakyat (BPR) baik konvensional maupun syariah pada posisi April 2025 juga tumbuh dengan baik. 

Kondisi tersebut dapat dilihat pada total aset sebesar Rp2,80 triliun atau tumbuh 10,18% (yoy), dengan total penghimpunan DPK adalah sebesar Rp2,03 triliun atau tumbuh 6,04% (yoy), dan total penyaluran kredit/pembiayaan sebesar Rp2,22 triliun atau tumbuh 10,55% (yoy), dengan 72,11% merupakan kredit/pembiayaan bagi UMKM. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro