Bisnis.com, PADANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada posisi April 2025 tercatat tumbuh positif dengan tingkat risiko yang masih terjaga dan turut mendukung pertumbuhan ekonomi di Ranah Minang.
Kepala OJK Provinsi Sumbar Roni Nazra mengatakan kinerja yang baik itu bisa dilihat dari total aset perbankan pada posisi April 2025 adalah sebesar Rp83,63 triliun atau tumbuh sebesar 2,24% dari posisi yang sama pada tahun sebelumnya (yoy), dengan total penyaluran kredit/pembiayaan sebesar Rp73,25 triliun atau tumbuh 3,76% YoY.
“Jadi, dari kinerja yang positif itu, turut tercermin dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan I/2025 (yoy) sebesar 4,66%,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (24/7/2025).
Kemudian untuk total penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah sebesar Rp56,48 triliun atau tumbuh sebesar 1,05% (yoy). Risiko kredit masih terjaga dengan rasio NPL 2,60%, atau turun sedikit dibandingkan posisi yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 2,64%.
Menurut data OJK itu, penyaluran kredit untuk pelaku UMKM mencapai Rp31,53 triliun, tumbuh sebesar 0,58% (yoy) atau 43,05% dari total kredit.
Roni menjelaskan melihat perbankan syariah pada posisi April 2025 memiliki total aset sebesar Rp13,28 triliun, atau tumbuh sebesar 27,32% (yoy) dengan total penghimpunan DPK sebesar Rp11,00 triliun atau tumbuh sebesar 13,00% (yoy), dan total penyaluran pembiayaan sebesar Rp11,22 triliun atau tumbuh 26,71% (yoy).
Baca Juga
“Risiko pembiayaan juga masih terjaga dengan rasio NPF 1,55% atau turun dibandingkan posisi yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 1,67%,” jelasnya.
Selanjutnya melihat pada kinerja Bank Perekonomian Rakyat (BPR) baik konvensional maupun syariah pada posisi April 2025 juga tumbuh dengan baik.
Kondisi tersebut dapat dilihat pada total aset sebesar Rp2,80 triliun atau tumbuh 10,18% (yoy), dengan total penghimpunan DPK adalah sebesar Rp2,03 triliun atau tumbuh 6,04% (yoy), dan total penyaluran kredit/pembiayaan sebesar Rp2,22 triliun atau tumbuh 10,55% (yoy), dengan 72,11% merupakan kredit/pembiayaan bagi UMKM.