Bisnis.com, MEDAN — Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sumatra Utara (Sumut) menyebut siap mendukung rencana pemerintah untuk menyamaratakan harga LPG/ Elpiji 3 kg di seluruh daerah.
Hal ini menanggapi pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang menyebut bahwa pihaknya tengah menggodok aturan terkait penetapan gas melon tersebut pada Rabu (2/7/2025).
Sekretaris Hiswana Migas Sumut Suwandi mengatakan, pihaknya masih menunggu perkembangan lebih lanjut atas rencana kebijakan terbaru dari pemerintah pusat ini.
“Karena ini masih rencana, kami masih memantau terus perkembangan informasinya. Dan tentu kami koordinasi juga dengan Pertamina Patra Niaga Sumbagut (Sumatra Bagian Utara) selaku operator di sini, serta pemerintah terkait,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (2/7/2025) malam.
Adapun penentuan harga elpiji 3 kg selama ini diatur oleh masing-masing pemerintah daerah.
Di Sumatra Utara, harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3kg ditetapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut lewat Keputusan Gubernur yang dikeluarkan pada Juli 2023 lalu, yakni sebesar Rp15.000 per tabung di tingkat agen. Sementara di pangkalan, harganya Rp17.000 per tabung.
Baca Juga
Suwandi tak menampik ada perbedaan harga elpiji 3kg dari pangkalan di sejumlah daerah di Sumut. Di Asahan, misalnya, ada pangkalan yang menjual lebih dari HET yang ditetapkan Gubernur, yakni sebesar Rp17.500 per tabung. Sementara harga gas melon tertinggi di pangkalan yang termasuk wilayah kerja Hiswana Sumut ialah di Kecamatan Gunung Sitember Dairi, mencapai Rp19.500 per tabung.
“Penyebab harga di pangkalan berbeda-beda karena jarak tempuhnya. Patokan penggunaan HET itu maksimal 60 km dari SPPBE (stasiun pengisian dan pengangkutan elpji curah). Jika lebih jaraknya, harga jual bisa jadi lebih mahal,” katanya.
Pihaknya belum menganalisa lebih jauh terkait dampak dari penerapan satu harga elpiji 3kg yang diklaim dapat mencegah kebocoran penyaluran elpiji bersubsidi. Dia meyakini rencana tersebut sudah pasti baik bagi masyarakat dan menegaskan pihaknya siap melaksanakan program ini jika telah ditetapkan.
“Pada dasarnya kami siap mendukung dan melaksanakan program yang sudah tentu baik ini. Apalagi [distribusi] elpiji 3 kg ini, kan, penugasan dari negara, apapun keputusan dari pemerintah tentu kami siap mendukung dan melaksanakan,” ucapnya.
Dari pemberitaan Bisnis sebelumnya, Menteri ESDM RI Bahlil Lahadalia mengungkapkan bakal memukul rata harga elpiji 3 kg di seluruh Indonesia. Pemerintah pun disebutnya tengah menggodok aturan terbaru tersebut.
Dalam agenda Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (2/7/2025) Bahlil mengatakan, penetapan harga elpiji 3 kg yang diserahkan kepada pemerintah daerah membuat besaran harga ecerah tertinggi (HET) 3 kg berbeda-beda di tiap provinsi maupun kabupaten/ kota.
Dia menilai hal ini menjadi celah oknum untuk memainkan harga elpiji yang diperuntukkan bagi kalangan miskin tersebut. Padahal, rata-rata biaya subsidi dari pemerintah untuk elpiji 3 kg sekitar Rp80-Rp87 triliun per tahun.