Bisnis.com, MEDAN – PT Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) I Sumut-Aceh membagikan tips kepada mahasiswa agar memiliki modal setelah lulus kuliah nanti.
Vice President Operasional Pegadaian Kanwil I Sumut-Aceh Basuki Tri Andayani mengatakan, saat ini investasi dalam bentuk emas amat mudah dilakukan, bahkan hanya dengan menyisihkan sedikit dari uang jajan.
“Dengan menyisihkan uang jajan Rp2.000 - Rp5.000-an sehari saja, mahasiswa dapat menabung emas yang nantinya dapat dijadikan modal usaha setelah lulus nanti,” kata Basuki dalam Seminar Keuangan Syariah di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe akhir Juni lalu.
Dikatakan Basuki, mahasiswa perlu memiliki kemampuan mengelola keuangan sejak dini. Menabung emas, misalnya, dapat menjadi modal bagi mahasiswa di masa depan. Apalagi banyak dari mahasiswa yang tidak langsung mendapat pekerjaan selepas lulus kuliah, sehingga menabung emas bisa menjadi pilihan sejak masih di bangku kuliah.
Basuki membeberkan keuntungan dari menabung emas, antara lain potensi penambahan nilai tabungan karena harga emas yang cenderung terus naik. Tak hanya itu, emas juga bebas inflasi sehingga nilai aset tetap terjaga.
Lebih jauh dia mengatakan bahwa saat ini Pegadaian tengah membuka layanan deposito emas dengan imbal hasil 1% per tahun. Penabung dapat mendepositokan saldo rekening tabungan emas mereka dengan mengunci emas sejumlah berat tertentu, minimal 5 (lima) gram. Selain mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga emas, penabung juga mendapatkan imbal hasil dari deposito.
Baca Juga
“Saat ini Pegadaian sedang melakukan piloting layanan setor fisik untuk menambah saldo tabungan emas. Inovasi terbaru ini akan semakin bermanfaat bagi nasabah karena memberikan nilai tambah atas perhiasan miliknya yang selama ini disimpan di rumah,” jelas Basuki.
Adapun Seminar Keuangan Syariah digelar Pegadaian Kanwil I Sumut-Aceh di aula kampus Universitas Islam (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe pada Minggu (29/6/2025).
Wakil Rektor I UIN Sultanah Nahrasiyah, Iskandar mengatakan, agenda ini akan menambah wawasan mahasiswa terkait investasi emas. Dia menilai, mahasiswa sebagai pemimpin masa depan harus memiliki pemahaman dan literasi keuangan yang memadai.
“Secara teoritis pengetahuan ekonomi syariah telah diajarkan di kampus. Selanjutnya, pengetahuan tersebut diimplementasikan di dunia nyata dengan mengakses produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing,” kata Iskandar.
Wakil Rektor I UIN Sultanah Nahrasiyah ini pun mengapresiasi kehadiran Pegadaian syariah sebagai lembaga keuangan yang menyediakan produk dan layanan berbasis ekonomi Islam.
Dia menyebut hal ini penting guna mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan diberkahi oleh Allah Swt., yang dalam Bahasa Arab disebut baldatun thoyyibatun warobbun ghofur.
“Oleh karena itu saya berharap mahasiswa mengambil peran sejak dini. Diawali dengan literasi keuangan syariah ini kita bergerak ke depan berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi nasional,” tandas Iskandar. (240)