Bisnis.com, PALEMBANG — Penggunaan teknologi yang relevan dipandang menjadi faktor penting dalam upaya peningkatan produktivitas yang ditargetkan.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sriwijaya Benyamin Lakitan mengatakan selain kesiapan sumber daya manusia (SDM), keberlanjutan sektor pertanian dan langkah mendongkrak produksi perlu mempertimbangkan pilihan teknologi.
Menurutnya, teknologi seyogyanya yang relevan dan mampu dengan mudah diadaptasi petani sebagai aktor utama dalam proses produksi pertanian.
“Jadi teknologi itu yang secara realitas dibutuhkan dan secara finansial mampu untuk dijangkau oleh petani,” ujarnya saat diskusi dalam kegiatan Sriwijaya Economic Forum, dikutip Rabu (2/7/2025).
Dia menilai inovasi yang berasal dari kearifan lokal bisa terus dilakukan sepanjang mampu memberikan dampak nyata. Sehingga ke depan, ekosistem akan terbentuk dan menggaet para generasi penerus.
“Saya menggunakan istilah snowballing. Jadi kita mulai saja dengan apa yang bisa dilakukan sehingga yang direncanakan bisa terjangkau, itu yang paling penting. Kemudian baru semua akan menyesuaikan dengan sendirinya pendapatan meningkat, level teknologi yang digunakan,” katanya.
Baca Juga
Benyamin menyebut, salah satu teknologi pertanian yang bisa diterapkan di Sumsel sebagai daerah dengan lahan basah yang sangat luas yaitu sistem terapung. Program budidaya padi apung yang saat ini mulai diujicobakan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas di tengah potensi lahan Sumsel yang banyak rawa.
“Risiko gagal panen di Sumsel sering terjadi karena dampak kemarau panjang dan defisit air. Peningkatan produksi perlu didorong dengan sistem pengelolaan air supaya panen terjamin,” ucapnya.