Bisnis.com, MEDAN — Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Bobby Nasution mendorong bupati dan wali kota se-Sumut memaksimalkan program kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Pasalnya, serapan dari program yang ditujukan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar memiliki rumah ini masih terbilang rendah. Dari data Badan Pusat Statistik Sumut tahun 2024, baru sekitar 73,47% dari total 1,5 juta rumah tangga di Sumut yang memiliki akses terhadap hunian yang layak.
“Jadi perlu kita maksimalkan program ini terutama kabupaten/kota, karena akan banyak membantu masyarakat kita yang belum memiliki rumah,” kata Bobby, dikutip Rabu (2/7/2025).
Adapun FLPP merupakan kemudahan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar dapat memiliki rumah dengan skema pembiayaan yang ringan.
Menurutnya, program ini akan sangat membantu MBR memiliki rumah. Dia menjelaskan bahwa uang muka rumah program FLPP hanya 1% dari harga rumah, dengan suku bunga 5% flat. Jika harga rumah di Sumut menurut program FLPP sebesar Rp166 juta, maka MBR hanya perlu membayar uang muka sekitar Rp1 juta-an.
“Banyak keuntungan yang didapat masyarakat bila ini kita maksimalkan, kita persiapkan yang dibutuhkan agar program ini berjalan dengan lancar,” katanya.
Baca Juga
Sementara itu, Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho menuturkan hingga 25 Juni 2025 realisasi FLPP di Sumut masih 4,32% atau sebanyak 5003 unit. Dia menyebut program ini perlu disosialisasikan secara masif agar mampu mencapai target.
Dia menilai akses MBR agar bisa memiliki rumah kini semakin dipermudah. Program FLPP memewajibkan unit rumah yang akan dijual itu sudah tersedia. MBR yang tertarik dan ingin mengajukan penawaran juga dapat mengunjungi aplikasi Sistem Informasi KPR Sejahtera (SiKasep), sedangkan desain rumah tersedia di sikumbang.tapera.go.id.
“Kami tidak ingin masyarakat mendapat rumah yang tidak sesuai dengan spesifikasi standar,” ucapnya.