Bisnis.com, MEDAN – PT Railink, anak usaha PT KAI (Persero) yang mengelola kereta bandara mencatatkan lonjakan signifikan penumpang pada layanan kereta api (KA) Srilelawangsa selama periode Januari hingga Mei 2025.
Manajer Komunikasi Perusahaan PT Railink Ayep Hanapi mengatakan jumlah penumpang di periode awal tahun melonjak 61,6% dari 1,07 juta penumpang di periode yang sama tahun lalu menjadi 1,73 juta penumpang. Rata-rata, KA Srilelawangsa melayani 11.522 penumpang per hari.
“Ini menunjukkan semakin tingginya minat masyarakat terhadap moda transportasi publik berbasis rel,” kata Ayep, dikutip Senin (23/6/2025).
Ayep menjelaskan, relasi Medan–Binjai–Kuala Bingai memberikan kontribusi terbesar dengan 1,08 juta penumpang, sementara relasi Medan–Araskabu–Kualanamu melayani sekitar 652,7 ribu penumpang.
Dia menyebut pencapaian ini bukan hanya indikator keberhasilan operasional, tapi juga mencerminkan peran strategis KA Srilelawangsa dalam mendukung mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Ayep menyebut kehadiran KA komuter Srilelawangsa telah memperkuat konektivitas antara kota dan akses langsung ke Bandara Kualanamu. Di sisi lain, perekonomian lokal juga ikut bergerak dengan kemunculan aktivitas usaha mikro dan pedagang kecil di sekitar stasiun.
Baca Juga
“Sektor pariwisata juga akan lebih hidup dan masyarakat memiliki akses transportasi yang lebih efisien dan terjangkau,” tambahnya.
Dalam hal dukungan terhadap tujuan pembangunan nasional, Ayep menyebut Railink turut serta dengan menghadirkan transportasi publik yang andal lagi terjangkau. Hal ini agar ketergantungan terhadap kendaraan pribadi dapat ditekan, serta mengurangi kemacetan.
Sedangkan dari sisi dampak terhadap lingkungan, penggunaan transportasi massal juga dapat membantu menurunkan emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi di sektor transportasi.
Ayep mengatakan PT Railink berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan kereta api yang aman, nyaman, dan tepat waktu untuk masyarakat khususnya di Sumatra Utara.
“Upaya peningkatan kualitas layanan, penguatan integrasi antarmoda, serta pengembangan infrastruktur pendukung akan terus menjadi prioritas demi mendukung pertumbuhan pengguna dan memperluas manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat dan negara,” tutupnya. (240)